Dua petinggi Khmer Merah divonis penjara seumur hidup setelah pengadilan Kamboja menyatakan keduanya bersalah melakukan kejahatan kemanusiaan. Nuon Chea adalah bekas wakil Pol Pot, sementara Khieu Samphan adalah bekas kepala pemerintahan.
Lebih dari dua juta orang tewas di bawah rezim Khmer Merah, akibat kelaparan, kerja paksa atau dieksekusi sebagai musuh negara. Rezim itu berkuasa dari 1975 sampai 1979 dan berusaha menciptakan masyarakat agraris.
Kota-kota dikosongkan dan warganya dipaksa bekerja di wilayah pedesaan. Banyak yang bekerja sampai mati sementara yang lainnya harus kelaparan. Khmer Merah juga membunuh seorang orang yang dianggap musuh negara, seperti intelektual, kelompok minoritas, bekas pejabat negara dan keluarganya.
Nuon Chea lebih banyak berada di balik layar rezim, sementara Khieu Samphan paling sering terlihat di depan publik.
Jaksa penuntut menilai keduanya merancang kebijakan rezim dan terlibat dalam eksekusi brutal. Selama tiga tahun, pengadilan mendengar keterangan dari warga yang kehilangan seluruh anggota keluarganya.
Keduanya membantah dakwaan itu. Mereka mengaku menyesal, tapi membantah telah memerintahkan atau mengetahui terjadinya pembantaian. Mereka menjalani pengadilan terpisah. Kasusnya juga dipisah agar mempercepat proses pengadilan mengingat keduanya sudah tua.
Sebelumnya, bekas kepala penjara Duch juga divonis penjara. Dia dijebloskan ke penjara pada 2010 karena mengelola penjara Tuol Sleng, dimana ribuan orang yang dianggap musuh negara disiksa dan dibunuh. (bbc)