KBR - Seorang remaja Scotlandia dan pria Selandia Baru meninggal setelah melakukan aksi Ice Bucket Challenge. Cameron Lancaster (18) tenggelam di pertambangan Preston Hill, Scotlandia, kemarin. Sedangkan Willis Tepania (40) mengalami serangan jantung di rumahnya di Kataia, New Zealand, sebulan yang lalu.
Menurut beberapa saksi, Cameron melompat dari tebing setelah melakukan Ice Bucket Challenge, sebagai bentuk kolaborasi dari aksi tersebut. Sedangkan, Willis Tepania meminum satu botol wiski setelah melakukan Ice Bucket Challenge. Di beberapa video di internet, aksi ini memang diasosiasikan dengan alkohol.
Ice Bucket Challenge merupakan aksi menumpahkan seember air es pada kepala seseorang sebagai bentuk kesadaran pada penyakit neuro motorik seperti Amuotrophic Lateral Sclerosis (ALS), penyakit yang dikarakteristikan dengan kekejangan otot dan kesulitan berbicara. Aksi ini sedang menjadi fenomena terkenal di media sosial seluruh dunia.
Setelah mengunggah video melakukan Ice Bucket Challenge ke media sosial, seseorang dapat menantang orang lain untuk melakukannya. Yang menolak, harus mendonasikan uangnya untuk ALS. Dalam kurun sebulan, ALS Association—pembuat kampanye ice bucket challenge, telah menerima donasi lebih dari 80 miliar dollar.
Aksi Ice Bucket Challenge merajalela tidak hanya pada tingkatan selebriti di berbagai negara tapi juga pemerintahan. Bekas presiden AS, George W. Bush, melakukan aksi ini dan selanjutnya menantang Bill Clinton. Justin Bieber menantang presiden Obama untuk melakukan aksi ini, namun sang presiden menolak dan memilih mengkontribusikan 100 dollar untuk kampanye ALS. (bbc/forbes/usa today)
Editor: Antonius Eko