Bagikan:

Dua Meninggal Setelah Aksi Ice Bucket Challenge

Seorang remaja Scotlandia dan pria Selandia Baru meninggal setelah melakukan aksi Ice Bucket Challenge. Cameron Lancaster (18) tenggelam di pertambangan Preston Hill, Scotlandia, kemarin. Sedangkan Willis Tepania (40) mengalami serangan jantung di rumahny

INTERNASIONAL

Selasa, 26 Agus 2014 14:37 WIB

Dua Meninggal Setelah Aksi Ice Bucket Challenge

ice bucket challenge

KBR - Seorang remaja Scotlandia dan pria Selandia Baru meninggal setelah melakukan aksi Ice Bucket Challenge. Cameron Lancaster (18) tenggelam di pertambangan Preston Hill, Scotlandia, kemarin. Sedangkan Willis Tepania (40) mengalami serangan jantung di rumahnya di Kataia, New Zealand, sebulan yang lalu.

 

Menurut beberapa saksi, Cameron melompat dari tebing setelah melakukan Ice Bucket Challenge, sebagai bentuk kolaborasi dari aksi tersebut. Sedangkan, Willis Tepania meminum satu botol wiski setelah melakukan Ice Bucket Challenge. Di beberapa video di internet, aksi ini memang diasosiasikan dengan alkohol.

 

Ice Bucket Challenge merupakan aksi menumpahkan seember air es pada kepala seseorang sebagai bentuk kesadaran pada penyakit neuro motorik seperti Amuotrophic Lateral Sclerosis (ALS), penyakit yang dikarakteristikan dengan kekejangan otot dan kesulitan berbicara. Aksi ini sedang menjadi fenomena terkenal di media sosial seluruh dunia.

 

Setelah mengunggah video melakukan Ice Bucket Challenge ke media sosial, seseorang dapat menantang orang lain untuk melakukannya. Yang menolak, harus mendonasikan uangnya untuk ALS. Dalam kurun sebulan, ALS Association—pembuat kampanye ice bucket challenge, telah menerima donasi lebih dari 80 miliar dollar.

 

Aksi Ice Bucket Challenge merajalela tidak hanya pada tingkatan selebriti di berbagai negara tapi juga pemerintahan. Bekas presiden AS, George W. Bush, melakukan aksi ini dan selanjutnya menantang Bill Clinton. Justin Bieber menantang presiden Obama untuk melakukan aksi ini, namun sang presiden menolak dan memilih mengkontribusikan 100 dollar untuk kampanye ALS. (bbc/forbes/usa today) 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending