Bagikan:

AS Akui Gagal Bebaskan Warganya di Suriah

Seorang pejabat senior Pentagon menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu Amerika Serikat pernah berusaha untuk melakukan operasi penyelamatan wargamya yang disandera di Suriah. Operasi tersebut melibatkan mobilisasi di darat dan udara.

INTERNASIONAL

Kamis, 21 Agus 2014 13:54 WIB

AS Akui Gagal Bebaskan Warganya di Suriah

isis, irak

KBR - Seorang pejabat senior Pentagon menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu Amerika Serikat pernah berusaha untuk melakukan operasi penyelamatan wargamya yang disandera di Suriah. Operasi tersebut melibatkan mobilisasi di darat dan udara.


“Sayangnya, operasi penyelamatan gagal karena ternyata para sandera telah dipindahkan dari lokasi sasaran,” kata pejabat itu. 


Pernyataan tersebut tidak menerangkan secara jelas apakah operasi tersebut bermaksud untuk menyelamatkan James Foley, jurnalis AS yang diculik di Suriah sejak November 2012.


Di sisi lain, beberapa pejabat senior Gedung Putih mengakui bahwa puluhan pasukan khusus memang diturunkan di Suriah pada awal musim panas untuk menyelamatkan para tawanan, termasuk Foley.


Dalam video yang berjudul “Sebuah Pesan Untuk AS”, seorang pria mengenakan pakaian berwarna jingga diidentifikasi sebagai James Foley. Ia berlutut di sebelah pria bersenjata yang mengenakan pakaian hitam.


Ia kemudian membacakan sebuah pesan kepada keluarganya bahwa kematiannya merupakan akibat serangan AS ke markas ISIS di Irak.


“Aku mengajak kepada teman, keluarga, dan kerabat untuk melawan pembunuh yang sebenarnya, pemerintah AS. Apa yang terjadi padaku sesungguhnya merupakan reaksi dari perbuatan yang mereka lakukan.”


Setelah ia selesai berbicara, pria bersenjata langsung memulai eksekusi terhadap Foley. Pada akhir video juga muncul gambar seorang warga AS lain yang ditawan bernama Steven Sotloff bersamaan dengan peringatan bahwa nasibnya berada di tangan Presiden Obama. Sotloff diculik di Utara Suriah, sejak setahun lalu.


Presiden AS Barack Obama menyebut eksekusi Foley sebagai “sebuah tindakan kekerasan yang mengguncang rasionalitas masyarakat dunia” (BBC/Al-Jazeera)


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending