KBR - Sebuah lembaga HAM, Amnesty Internasional merilis laporan berisi kecaman keras yang mengklaim Amerika tidak secara memadai menyelidiki banyaknya korban sipil bahkan kemungkinan kejahatan perang yang terjadi semasa operasi militer Amerika di Afghanistan.
Laporan LSM Amnesty International berjudul "Left in the Dark" merinci penyelidikan Amnesty mengenai 10 insiden antara tahun 2009-2013 di mana lebih dari 140 warga sipil, termasuk di antaranya perempuan hamil dan anak-anak yang tewas akibat operasi militer Amerika.
Richard Bennett, direktur Amnesty International wilayah Asia Pasifik mengatakan tidak satupun kasus yang mereka selidiki diproses hukum oleh militer Amerika.
Laporan yang dirilis Senin (11/8/2014) hari ini mengatakan hambatan utama untuk memberi keadilan bagi para korban dan kerabat mereka di Afghanistan adalah apa yang mereka sebut “sistem peradilan militer Amerika yang sangat cacat.”
Bennett mengatakan Amerika “hampir tidak pernah menghukum tentaranya dalam kasus pembunuhan.”
Ia menghimbau Amerika agar belajar dari negara-negara lain yang “dalam beberapa tahun ini telah melakukan reformasi sistem peradilan militer mereka.”
Laporan itu juga menghimbau Afghanistan agar memastikan kesepakatan bilateral apapun dengan Amerika dan NATO di masa mendatang agar menjamin ada pertanggungjawaban atas kematian masyarakat sipil.
Sumber: VOA
Amnesty Internasional Kecam Penanganan Korban di Afghanistan
KBR - Sebuah lembaga HAM, Amnesty Internasional merilis laporan berisi kecaman keras yang mengklaim Amerika tidak secara memadai menyelidiki banyaknya korban sipil bahkan kemungkinan kejahatan perang yang terjadi semasa operasi militer Amerika di Afghanis

INTERNASIONAL
Senin, 11 Agus 2014 19:56 WIB

Amnesty, perang, Amerika
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai