KBR68H – Organisasi Reporters Without Borders mendesak pemerintah Vietnam untuk membebaskan 35 blogger yang ditahan dengan tuduhan melakukan propaganda antipemerintah. Blogger yang ditahan tersebut antara lain aktivis hak asasi manusia Dieu Cay serta pengacara Le Quoc Quan.
Aparat keamanan Vietnam juga menahan Paulus Le Son, Ta Phong Tan, Tran huynh Duy Tuc dan Nguyen Tien Trung yang dihukum seumur hidup dengan tuduhan melakukan tindakan subversif, melakukan propaganda antipemerintah dan berusaha melakukan kudeta.
Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam kerap memenjarakan blogger. Langkah itu diambil untuk mencegah terjadinya destabilisasi. Blogger di Vietnam adalah sumber informasi yang independen dalam mengabarkan sebuah berita. Mereka sering menulis tentang korupsi, masalah lingkungan dan juga perkembangan politik negeri itu.
Di dunia, Vietnam adalah penjara terbesar kedua bagi blogger setelah Cina. Selain menahan para blogger, aparat keamanan di Vietnam juga sering melakukan kekerasan dan juga pelecehan kepada keluarga blogger. Ibu dari Ta Phong Tan mengakhiri hidupnya dengan membakar diri pada 2012. Dia putus asa melihat perlakuan yang dialami putrinya di penjara.
Reporters Without Borders mendesak pemerintah Vietnam untuk segera membebaskan 35 blogger yang masih ditahan. Selain itu, Vietnam juga diminta untuk mencabut aturan tentang sensor kepada penyedia informasi. Reporters Without Borders juga menolak UU represif yang digunakan untuk memenjarakan blogger. (Rsf.org)
Vietnam, Penjara Terbesar Kedua di Dunia bagi Blogger
KBR68H

INTERNASIONAL
Selasa, 06 Agus 2013 10:53 WIB


vietnam, penjara, blogger, reporters without borders
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai