KBR68H - Para peneliti dari Institut Nasional Penyakit Infeksi dan Alergi (NIAID) menemukan vaksin malaria yang diklaim 100% efektif melindungi orang dewasa dari penyakit mematikan ini.
Vaksin yang diberi kode "PfSPZ" ini juga diklaim tidak menimbulkan akibat sampingan dan menjadi harapan baru untuk mencegah infeksi malaria. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini setidaknya telah menginfeksi setengah miliar orang, membunuh tiga juta orang setiap tahun dan seorang anak setiap 30 detik di seluruh dunia. Malaria termasuk salah satu pembunuh terbesar di dunia.
Meskipun percobaan itu terbilang kecil, hanya melibatkan 40 orang dewasa, tapi hasil riset ini bisa membuka jalan bagi vaksin pertama yang menawarkan perlindungan 100% terhadap malaria. Harapan terhadap vaksin malaria yang efektif sempat pupus setelah vaksin yang paling maju di dunia, RTS S, yang dijanjikan akan tersedia pada awal 2015 gagal. Vaksin itu efektivitasnya berkurang dari waktu ke waktu, dengan kemampuan melindungi hanya 16,8% terhadap anak-anak selama empat tahun. Parasit malaria malah diketahui diketahui sudah kebal terhadap
beberapa jenis vaksin anti-malaria. Kekebalan ini pertama terjadi di Kamboja, lantas menyebar ke Asia dan Afrika.
Namun vaksin terbaru yang baru ditemukan ini sangat efektif dalam menghasilkan respon sistem kekebalan dan menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap infeksi malaria pada orang dewasa sehat.
Malaria ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Setelah gigitan, parasit malaria menjalar, yang dimulai dari tahap sporozoite, dengan siklus perjalanan pertama menyerang hati, di mana mereka berkembang biak dan kemudian menyebar melalui aliran darah.
Tampaknya vaksin terbaru ini harus melalui beberapa tahapan riset lain sebelum bisa diproduksi secara massal.
(The Times of India/berbagai sumber)