Bagikan:

Terlalu Cantik, Perempuan Iran Ini Dijegal Masuk Parlemen

KBR68H- Presiden baru Iran, Hassan Rowhani,telah berjanji bahwa hak-hak sipil perempuan akan membaik di bawah pemerintahannya.

INTERNASIONAL

Kamis, 15 Agus 2013 12:48 WIB

Terlalu Cantik, Perempuan Iran Ini Dijegal Masuk Parlemen

iran, parlemen, cantik, Nina Siakhali Moradi

KBR68H- Presiden baru Iran, Hassan Rowhani,telah berjanji bahwa hak-hak sipil perempuan akan membaik di bawah pemerintahannya. Dalam debat televisi selama kampanye pemilu, ia mengumumkan: "Saya akan membentuk kementerian urusan perempuan untuk mengembalikan hak-hak mereka yang diinjak-injak".

Namun hal itu tak berlaku bagi seorang anggota dewan yang dijegal masuk parlemen karena dianggap terlalu cantik.

Nina Siakhali Moradi, perempuan berusia 27 tahun itu berhasil menjadi anggota Dewan setelah mengantongi  10.000 suara dalam pemilihan umum, Juni lalu. Dia   menduduki peringkat ke-14 dari 163 kandidat yang  memperebutkan kursi di dewan kota Qazvin.

Nina yang seorang Insinyur dan desainer website  menjajal karier politik dengan mengusung slogan "ide-ide muda untuk masa depan yang muda," mendorong hak-hak perempuan, restorasi kota tua dan keterlibatan kaum muda yang lebih besar dalam perencanaan kota. Dia telah lolos menjadi kandidat setelah diperiksa dan disetujui oleh pengadilan Iran dan intelijen.

Poster-poster kampanye Nina menampilkan dirinya dengan jilbab tanpa sehelai rambut yang terlihat. Meskipun demikian, kelompok-kelompok keagamaan konservatif meluncurkan protes menuntut Moradi didiskualifikasi.

"Kami tidak ingin model catwalk di dewan," seorang pejabat senior di Qazvin kepada pers lokal.

Dalam surat kepada gubernur Qazvin, sebuah koalisi kelompok agama mengecam poster-poster pemilu yang dianggap vulgar dan melanggar hukum Islam. Tak hanya itu, markas kampanye Nina juga diptotes karena menjadi tempat berkumpul bagi orang-orang muda lokal, yang perilaku dan pakaian memicu kritik dari kalangan konservatif. Akhirnya Nina dicoret dan gagal menyuarakan gagasannya di parlemen sebagai anggota Dewan. (alarabiya)


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending