Bagikan:

Pengamat: Konflik Mesir Berpotensi Merambat ke Negara Lain

KBR68H, Jakarta - Peningkatan kekerasan dalam konflik Mesir berpotensi besar menular ke negara timur-tengah lainnya. Pengamat Timur Tengah Smith al-Hadar mengatakan, Mesir merupakan negara besar dan berpengaruh di kawasan itu.

INTERNASIONAL

Jumat, 16 Agus 2013 08:56 WIB

Pengamat: Konflik Mesir Berpotensi Merambat ke Negara Lain

mesir, arab spring

KBR68H, Jakarta - Peningkatan kekerasan dalam konflik Mesir berpotensi besar menular ke negara timur-tengah lainnya. Pengamat Timur Tengah Smith al-Hadar mengatakan, Mesir merupakan negara besar dan berpengaruh di kawasan itu. Selain itu, negara seperti Bahrain dan Arab Saudi memiliki potensi konflik besar.

"Ärab Spring di negara-negara Arab teluk kurang disorot. Mungkin karena skalanya tidak terlalu besar maka lolos dari pemberitaan tapi sebenarnya di Bahrain dan Arab Saudi ketegangan antara pemerintah dan pihak oposisi di bawah tinggi ketegangannya. Persoalan Mesir berlarut-larut dan perpecahan akan semakin dalam, dengan mudah kita bisa mengatakan ini akan merambah ke negara lain," ujar Smith al-Hadar ketika dihubungi KBR68H.

Rabu lalu, tentara Mesir memberondong demonstran Ikhwanul Muslimin yang mendukung presiden terguling Mohammad Mursi. Konflik itu menewaskan sekitar 200 orang. Peristiwa ini merupakan bentrokan dengan korban terbanyak dalam konflik politik di negara tersebut.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending