KBR68H - Kepala HAM Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meminta investigasi pembunuhan massal pasukan Suriah oleh pasukan pemberontak. Sebelumnya, puluhan pasukan Suriah dibunuh satu persatu dengan tangan terikat ke belakang dan mata tertutup. Kepala HAM PBB, Navi Pillay mengatakan, pembunuhan tentara Suriah yang ditangkap di kota Khan al Assal, Provinsi Aleppo Utara sangat mengejutkan. Menurut analisa Tim PBB, video yang merekam kejadian menunjukkan pelaku pembunuhan adalah pemberontak bersenjata dan mengeksekusi sedikitnya 30 orang. Kata Pillay, pasukan pemberontak tak bisa berpikir mereka kebal dari hukuman dan harus bertanggungjawab di bawah hukum internasional.
Akhir Juli lalu, kelompok pemberontak membunuh sedikitnya 123 orang, termasuk pasukan keamanan dan warga sipil, dalam serangan di Khan al-Assal. Pemberontak memutilasi mayat dan melemparkannya ke dalam kawah ke luar kota dan dibakar. Negara Barat dan sekutunya-Israel, Turki, Arab Saudi dan Qatar-terus mendukung kelompok-kelompok militan, termasuk teroris al-Qaeda, di Suriah. Konflik di Suriah dimulai pada Maret 2011, ketika protes pro-reformasi berubah menjadi pemberontakan besar setelah intervensi dari negara-negara Barat dan regional. (FNA)
Editor: Fuad Bakhtiar