Bagikan:

Mubarak Mulai Jalani Tahanan Rumah

KBR68H, Washington - Sebuah helikopter telah mengangkut bekas presiden Hosni Mubarak dari penjara ke tahanan rumah hari Kamis. Sementara itu, kasus ini telah menimbulkan pertanyaan apakah Mesir melangkah ke depan - atau kembali ke masa lalu.

INTERNASIONAL

Jumat, 23 Agus 2013 08:33 WIB

Author

Ian Umar

Mubarak Mulai Jalani Tahanan Rumah

husni mubarak, bekas presiden mesir, tahanan rumah

KBR68H, Washington - Sebuah helikopter telah mengangkut bekas presiden Hosni Mubarak dari penjara ke tahanan rumah hari Kamis. Sementara itu, kasus ini telah menimbulkan pertanyaan apakah Mesir melangkah ke depan - atau kembali ke masa lalu.

Pembebasan mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dari penjara sedikit membayangi kelanjutan operasi keamanan untuk menindas Ikhwanul Muslimin, dimana banyak anggotanya ditahan, bersembunyi atau di melarikan diri.

Mubarak dibawa ke rumah sakit militer di pinggiran Kairo. Pemerintah telah memerintahkan agar dia ditempatkan di dalam tahanan rumah setelah pengadilan mengatakan, secara hukum, Mubarak tidak bisa lagi dipenjara.

Ia masih menghadapi persidangan atas dakwaan pembunuhan dan korupsi semasa 30 tahun masa kekuasaannya, termasuk dakwaan bahwa ia gagal menghentikan pembunuhan terhadap para demonstran semasa pemberontakan tahun 2011 yang mengakhiri pemerintahannya.
Para pendukung Ikhwanul Muslimin, dan banyak lainnya yang menentang Mubarak pada tahun 2011, terkejut dengan perkembangan minggu ini.

Namun bekas petugas intelijen dan pengamat keamanan Mesir Jenderal Sameh Seif al Yazal meremehkan signifikansinya.

"Dia mengajukan banding ke pengadilan tertinggi di Mesir, yang merupakan prosedur hukumnya, lalu pengadilan tertinggi itu menyerahkannya ke pengadilan lain untuk mempelajarinya dari awal. Ini merupakan prosedur normal di Mesir bagi siapa pun."katanya.

Tapi apa yang dianggap normal di Mesir, bisa jadi rumit. Sebuah negara yang diperintah oleh jenderal selama hampir 60 tahun, dan setelah eksperimen singkat dengan presiden yang terpilih secara bebas - Mohamed Morsi yang kini ditahan - kini kembali di bawah pimpinan militer.
Aktivis Mesir mengatakan peristiwa baru-baru ini tidak hanya mengembalikan Mesir ke situasi seperti beberapa hari sebelum pergolakan tahun 2011, tetapi jauh ke tahun 1950-an, ke penggulingan raja oleh militer dan penindasan lain terhadap Ikhwanul Muslimin.

Jenderal al Yazal menolak gagasan itu, dan mengatakan revolusi tahun 2011 tetap berlanjut, tetapi dengan menambahkan tuntutan populer lain seperti yang dinyatakan dalam protes-protes massa yang anti-Morsi dan pro-militer dalam beberapa bulan terakhir.

"Ya, saya pikir itu masih terus berlanjut. Tapi Revolusi 30 Juni juga merupakan era baru, arah baru bagi aksi revolusi 25 Januari 2011."ujarnya

Dia juga mengacu pada "Revolusi 26 Juli," hari ketika militer meminta mandat rakyat untuk "memulihkan keamanan," yang secara luas dilihat sebagai perang melawan Ikhwanul Muslimin yang kini disebut para pejabat sebagai perang melawan terorisme. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending