KBRI Mesir Ungsikan Puluhan WNI

KBR68H, Jakarta – Kementerian Luar Negeri menyatakan kondisi warga negara Indonesia di Mesir masih aman dan belum terkena dampak langsung dari kerusuhan.

Meski begitu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene mengatakan ada sekitar 26 WNI yang difasilitasi KBRI untuk dipindahkan dari tempat tinggal mereka yang rawan di Kairo.

Selain atau ada tiga mahasiswa yang ditampung di Kedutaan Besar RI di Kairo .

“Mereka yang memerlukan bantuan selalu berkomunikasi dengan KBRI. Jadi di mana pun bisa dikontak apabila mereka merasa lingkungan mereka tidak aman. Ada hotline 24 jam, yang bisa dihubungi oleh warga kita”, ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene kepada KBR68H.

Saat ini ada sekitar 500 warga Indonesia tersebar di berbagai daerah di Mesir.

Kondisi Mesir makin kacau setelah ada bentrokan antara militer dengan kelompok pendukung Muhammad Mursi. Kelompok Ikhwanul Muslim terus melakukan aksi demonstrasi mendukung bekas Presiden Mursi yang digulingkan beberapa bulan lalu.

Militer Mesir membubarkan paksa demonstrasi pendukung Mursi hingga jatuh korban tewas.

Anggota Komisi HAM PBB, Navi Pillay khawatir kekerasan yang terus berkepanjangan di Mesir bisa membuat negara itu terpecah belah.

Navi Pillay meminta pihak pemerintah menyelidiki kerusuhan secara adil. Pejabat PBB itu menduga aparat Mesir melakukan aksi berlebihan ketika menghadapi para demonstran. Namun, Pillay tidak menafikan para pendemo juga menggunakan kekerasan.

Pemerintah Mesir menawarkan kepada kelompok Ikhwanul Muslim untuk bergabung membentuk pemerintahan transisi. Namun pemerintah Mesir juga berencana membubarkan organisasi Ikhwanul Muslim, pendukung utama Muhammad Mursi.

Perdana Menteri Mesir, Hazem el-Beblawi mengatakan bahwa pertumpahan darah yang sekarang terjadi di negaranya merupakan ulah Ikhwanul Muslimin. Oleh karenanya organisasi pendukung bekas Presiden Mursi tersebut tidak bisa dibiarkan terus hidup di Mesir.

Editor: Agus Luqman