KBR68H- Di tengah-tengah perundingan delegasi Israel dan Palestina dalam upaya untuk menciptakan perdamaian dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengan, demam K-Pop ternyata lebih dahulu mampu menyatukan orang-orang muda di wilayah tersebut.
Para peneliti di Universitas Hebrew, Jerusalem, mengatakan Korean Wave, atau "Hallyu" mampu menembus wilayah Israel dan Palestina, dimana ada sekitar 5.000 pengikut K-pop di Israel dan 3.000 di wilayah Palestina. K-Pop mampu menyatukan penggemar di tengah perbedaan yang ada.
"Ini adalah sesuatu yang memberi Anda harapan, dan di Yerusalem kadang-kadang sulit untuk menemukan harapan,"kata seorang mahasiswa, Alaa Abid.
Nissim Atmazgin dari Universitas Hebrew mengatakan kaum muda di Israel dan Palestina melihat K-pop (pop Korsel) sebagai "modal budaya" yang membuat mereka menjauh dari masalah konflik antara kedua negara.
Hallyu mengacu pada budaya populer Korea Selatan termasuk K-pop, K-drama, K-fashion dan K-beauty. Budaya K-Pop mulai menyebar lewat drama Korea Selatan ke wilayah Asia Tenggara dan telah berkembang selama dekade terakhir menjadi fenomena global. Bintang paling terkenal K-pop, Psy, mampu memecahkan rekor YouTube pada tahun 2012lewat goyangan "Gangnam Style."
Israel dan Palestina bukan satu-satunya negara dimana terjadi demam Korea. K-drama juga telah menarik penonton besar di Mesir dan Iran.(alarabiya)
K-Pop Persatukan Remaja Israel dan Palestina
KBR68H- Di tengah-tengah perundingan delegasi Israel dan Palestina dalam upaya untuk menciptakan perdamaian dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengan, demam K-Pop ternyata lebih dahulu mampu menyatukan orang-orang muda di wilayah tersebut.

INTERNASIONAL
Senin, 12 Agus 2013 11:43 WIB


K-pop, israel, palestina
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai