Bagikan:

Israel Bangun Perumahan Yahudi di Tepi Barat

KBR68H- Menteri Perumahan Israel Uri Ariel memberi persetujuan akhir bagi pembangunan sekitar 800 rumah baru permukiman Yahudi di Yerusalem Timur dan 400 unit lainnya di Ariel, Beitar Illit, Efrat dan Maaleh Adumim di Tepi Barat.

INTERNASIONAL

Senin, 12 Agus 2013 10:01 WIB

Author

VOA

Israel Bangun Perumahan Yahudi di Tepi Barat

yahudi, israel, permukiman, tepi barat

KBR68H-  Menteri Perumahan Israel Uri Ariel  memberi persetujuan akhir bagi pembangunan sekitar 800 rumah baru permukiman Yahudi di Yerusalem Timur dan 400 unit lainnya di Ariel, Beitar Illit, Efrat dan Maaleh Adumim di Tepi Barat.

Pejabat-pejabat Palestina mengecam pengumuman itu, menuduh Israel beritikad buruk menjelang pertemuan perdamaian antara perunding Israel dan Palestina yang direncanakan hari Rabu di Yerusalem.

Berbicara Minggu pagi menanggapi langkah permukiman Israel sebelumnya, Ketua Juru Runding Palestina Saeb Erekat mengatakan ini saatnya Israel membuat keputusan yang akan mengarah ke perdamaian.

Palestina mengklaim Yerusalem Timur dan Tepi Barat sebagai bagian negara Palestina merdeka dan menyatakan perluasan permukiman Israel akan lebih menyulitkan mereka mewujudkan hal itu.

Pemerintahan Obama tidak bereaksi langsung terhadap tindakan Israel itu. Tetapi, pihaknya telah lama menolak legitimasi kegiatan permukiman Israel dan menyerukan Israel maupun Palestina menghindari tindakan yang mempersulit perundingan.

Israel menduduki Tepi Barat dalam Perang Timur Tengah tahun 1967, kemudian mencaplok Yerusalem Timur sebagai bagian dari apa yang disebutnya ibukota yang tak terpisahkan. Tetapi, status itu tidak diakui secara internasional.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah lama bersikeras, aktivitas permukiman Israel dibekukan sebelum dimulainya kembali pembicaraan perdamaian yang macet selama tiga tahun sampai pertemuan pendahuluan di Washington bulan lalu. Israel mengatakan menolak prasyarat untuk perundingan.

Jurubicara kelompok anti-permukiman Israel, Peace Now, Lior Amihai, mengatakan dikeluarkannya tender perumahan itu akan berdampak negatif pada pembicaraan perdamaian.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending