Bagikan:

Bubuk Susu Terkontaminasi, Perusahaan Susu Selandia Baru Minta Maaf

KBR68H, Washington - Fonterra raksasa produk susu Selandia Baru meminta maaf setelah bubuk susu terkontaminasi.

INTERNASIONAL

Selasa, 06 Agus 2013 09:06 WIB

Author

Yoni Puspadi

Bubuk Susu Terkontaminasi, Perusahaan Susu Selandia Baru Minta Maaf

susu terkontaminasi, perusahaan susu selandia baru, minta maaf

KBR68H, Washington - Fonterra raksasa produk susu Selandia Baru meminta maaf setelah bubuk susu terkontaminasi.

Pimpinan perusahaan pengekspor susu Fonterra meminta maaf setelah Tiongkok menghentikan impor produk-produk Fonterra setelah pengungkapan kemungkinan adanya kontaminasi.

Fonterra,  perusahaan eksportir susu terbesar di dunia menemukan bakteri di sebagian produknya yang bisa menyebabkan botulism, penyakit lumpuh serius yang bisa berakibat fatal.
Sekitar 90 % dari 1,9 miliar dolar impor susu Tiongkok berasal dari Selandia Baru,  pada tahun 2012. Konsumen Tiongkok sudah membeli sebagian besar susu formula bayi dari perusahaan-perusahaan luar negeri karena takut akan kontaminasi produk susu dalam negeri.

Berbicara di Beijing, pimpinan Fonterra Theo Spierings meminta maaf atas kejadian menakutkan itu.

“Kami meminta maaf atas situasi ini, kami benar-benar meminta maaf kepada warga yang sudah terkena dampak masalah ini, dan menjamin kepada anda bahwa keamanan pangan dan rakyat Tiongkok dan juga di seluruh dunia merupakan kepentingan kami yang pertama dan paling penting.”ujarnya.

Spierings mengatakan tidak ada produk-produk yang diuji dan dijual di Tiongkok menunjukkan adanya kontaminasi dan perusahaan itu belum menerima laporan apapun mengenai masalah kesehatan atau keluhan konsumen karena paket yang tercemar. Sejauh ini belum ada laporan ada yang sakit akibat kontaminasi itu.

Produk konsentrasi protein yang tercemar itu telah di ekspor ke beberapa pasar lainnya termasuk Malaysia, Thailand, Vietnam dan Arab Saudi. Susu bubuk itu telah digunakan dalam produk-produk termasuk susu bubuk bayi dan minuman penambah energi.  Russia untuk sementara telah menangguhkan pembelian seluruh produk susu Selandia Baru.

Pejabat senior WHO, Howard Sobel mengatakan ketakutan itu menekankan keprihatinan WHO atas formula bayi dan potensi ancaman keracunan.

“Yang bisa kami katakan adalah formula susu bubuk bayi bukanlah produk yang steril.  Meskipun dibuat oleh perusahaan terbaik kita akan mendapati berbagai bakteri di dalamnya. Botulism pada dasarnya sangat jarang ditemukan di dalamnya tapi kita mendapatinya dan banyak bakteri serta zat penyebab kontaminasi lainnya dalam formula,”ungkapnya.

WHO mendukung menyusui daripada penggunaan formula karena ASI memberi anak-anak antibodi penting dan nutrisi yang lebih baik. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending