Bagikan:

9 Gereja Dibakar di Mesir, Remaja Putri Ditembak

KBR68H- Konflik di Mesir terus meluas. Tidak hanya bentrok antara militer dan sipil, kekerasan juga mengarah pada kelompok minoritas, dimana gereja-gereja turut menjadi sasaran.

INTERNASIONAL

Jumat, 16 Agus 2013 10:15 WIB

9 Gereja Dibakar di Mesir, Remaja Putri Ditembak

gereja, mesir, dibakar, kristen koptik

KBR68H- Konflik di Mesir terus meluas. Tidak hanya bentrok antara militer dan sipil, kekerasan juga mengarah pada kelompok minoritas, dimana gereja-gereja turut menjadi sasaran.  Pemimpin Kristen Koptik Mesir mengatakan serangan baru telah dilakukan terhadap gereja-gereja di setidaknya empat bagian negara.  Mereka menyalahkan para pendukung Ikhwanul Muslimin atas serangan, yang diyakini telah menyebabkan beberapa kematian, termasuk seorang gadis remaja yang tewas tertembak usai mengikuti kelas Alkitab di Kairo. Setidaknya sembilan gereja telah dibakar sejak Rabu pagi.  Tiga serangan dikonfirmasi telah terjadi di Mesir tengah.

Ketegangan antara Ikhwan dan Kristen telah meningkat sejak kudeta pada 3 Juli. Para pemimpin Ikhwanul telah mengakui adanya ketegangan tersebut, tapi mereka berdalih itu lebih kepada persoalan politik daripada agama. Sementara itu, kelompok Hak Asasi Maspero Youth Union melaporkan informasi yang sama, menuduh gerakan Ikhwanul Muslimin "melancarkan perang pembalasan" terhadap umat Kristen di negara itu.

Sebelumnya, Gereja Koptik mendukung kudeta terhadap Mursi. Saat itu, pemimpin umat Koptik Patriarch Tawadros II muncul bersama Jenderal Abdel Fatah al-Sisi saat mengumumkan penggulingan Mursi.

Umat Kristen Koptik di Mesir mencapai 10 persen dari 84 juta penduduk Mesir. Sebagai minoritas mereka kerap mendapat perlakuan diskriminatif. Nasib mereka mendapat perhatian dari Eropa dan AS. Pada hari Jumat, dua penasihat khusus PBB, Adama Dieng dan Jennifer Welsh menyatakan keprihatinan serius atas kekerasan terhadap gereja dan lembaga Kristen. Mereka mencatat sejumlah gereja dan lembaga Kristen telah  menjadi target, termasuk di provinsi Assiut, Fayoum, Minya dan Sohag yang dilaporkan sebagai pembalasan terhadap insiden di Kairo.

"Kami mendesak semua warga Mesir untuk bertindak secara bertanggung jawab pada saat-saat sulit ini dan menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyampaikan tuntutan, terutama dengan menargetkan minoritas agama dan lembaga, atau dengan menggunakan bahasa dan menghasut perilaku yang dapat meningkatkan ketegangan. Kami meminta semua aktor politik dan sosial untuk meninggalkan strategi konfrontasi,"ujar penasehat PBB.  (guardian)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending