KBR - Militer Suriah terpaksa membiarkan sejumlah wilayah jatuh ke tangan pemberontak dalam perang sipil karena kekurangan tentara. Pengakuan itu disampaikan oleh Presiden Bashar al-Assad dalam pidato yang disiarkan oleh televisi Suriah.
Ia menegaskan, militer mampu menjalankan fungsinya tetapi tidak bisa mempertahankan seluruh wilayah karena kekurangan tentara, sementara kelompok-kelompok yang diperangi oleh militer Suriah mendapat bantuan dari negara-negara asing yang jumlahnya meningkat. Presiden Suriah menambahkan, militer dapat mempertahankan wilayah-wilayah penting seperti Damaskus, kota Homs dan Hama serta wilayah pesisir.
Sejak Maret, militer Suriah menelan kekalahan di beberapa wilayah, termasuk Provinsi Idlib, sebagian wilayah perbatasan dengan Yordania dan kota Palmyra. Di antara pemberontak yang diperangi adalah kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS. Lebih dari 80.000 tentara dan milisi pemerintah tewas sejak konflik pecah pada Maret 2011. (BBC)