Bagikan:

WikiLeaks: Australia Larang Pemberitaan Korupsi di Indonesia, Malaysia dan Vietnam

WikiLeaks mengungkapkan bahwa media Australia telah dilarang melaporkan kasus-kasus korupsi besar yang melibatkan petinggi Indonesia, Malaysia dan Vietnam, serta keluarga mereka dan pejabat senior lainnya.

INTERNASIONAL

Rabu, 30 Jul 2014 10:30 WIB

Author

Antonius Eko

WikiLeaks: Australia Larang Pemberitaan Korupsi di Indonesia, Malaysia dan Vietnam

WikiLeaks: Australia, indonesia, korupsi

WikiLeaks mengungkapkan bahwa media Australia telah dilarang melaporkan kasus-kasus korupsi besar yang melibatkan petinggi Indonesia, Malaysia dan Vietnam, serta keluarga mereka dan pejabat senior lainnya. 


Dengan alasan ‘keamanan nasional’ wartawan Australia tak boleh membuat berita yang bisa mengganggu hubungan internasional negara kangguru itu. Larangan ini muncul setelah terungkapnya keterlibatan tujuh pejabat senior Reserve Bank of Australia (RBA) dalam mengamankan kontrak penjualan polymer dengan pemerintah Malaysia, Indonesia, Vietnam dan beberapa negara lain pada 19 Juni lalu. 


Larangan itu menyebut 17 nama yang tak boleh diberitakan, termasuk Perdana Menteri Malaysia, presiden Vietnam saat ini Truong Tan San, presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono,  bekas presiden Indonesia dan ketua umum PDIP Megawati Sukarnoputri, serta 14 pejabat senior dari negara-negara itu. 


“Pemerintah Australia tak hanya menghalang-halangi kebebasan pers, tapi juga telah membutakan publik Australia. Menlu Julie Bishop harus menjelaskan mengapa dia mengancam akan memenjarakan warganya demi menutup-nutupi skandal korupsi yang melibatkan pemerintah,” kata pendiri  WikiLeaks Julian Assange. 


“Konsep keamanan nasional bukan berarti harus menutup-nutupi kasus korupsi yang melibatkan pejabat di Australia atau negara lain. Media harus bisa melaporkan kejadian ini. Sangat ironis jika Tony Abbott malah membawa nilai-nilai buruk Asia ke Australia.”  (wikileaks) 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending