Wartawan Palestina, Khaled Hamad tewas dalam serangan artileri Israel ke distrik Shujaya, sebelah timur Gaza, Minggu (20/7). Aliansi Pers Palestina (PJS) melaporkan Hamad (25) terbunuh saat meliput situasi di lapangan meski wartawan Continue TV Production itu mengenakan jaket bertulis ‘Pers’.
PJS menuduh Israel sengaja mengincar jurnalis Palestina karena para wartawan itu mengekspos pembantaian yang dilakukan Israel ke seluruh dunia.
Aliansi tersebut meminta Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) serta seluruh persatuan jurnalis regional dan internasional untuk melakukan aksi melindungi jurnalis Palestina. Selain juga mendesak Israel menghentikan aksi membunuh warga Palestina yang tidak bersalah.
Sementara Presiden IFJ, Jim Boumelha langsung merespon panggilan tersebut. Ia juga mengirimkan pesan duka kepada keluarga korban.
“Kami mengirim penghormatan kepada keluarga, teman, dan kolega Khaled Hamad yang gugur dalam tugas saat memastikan kebenaran disampaikan. Apa yang kami lihat di Gaza adalah pembantaian. Jurnalis harus diizinkan untuk meliput apa yang terjadi dan tidak menjadi target serangan. Kami meminta Israel untuk mengentikan serangan secepatnya,” kata Boumelha.
Selain itu, seorang wartawan lain menjadi korban serangan Israel hari Minggu kemarin. Karem Tarhouti, wartawan stasiun radio Al-Ashab cedera dalam serangan terhadap rumah jurnalis Mahmoud al-Louh.
Sedikitnya 60 warga Palestina tewas, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dalam penembakan pemukiman Shujaya, Minggu pagi. Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qodra mengatakan serangan itu juga melukai 400 warga setempat. (the guardian)
Editor: Antonius Eko