Bagikan:

Virus Ebola Jangkiti Dokter Asal Amerika Serikat

Seorang dokter di Liberia asal Amerika Serikat terjangkit virus Ebola saat sedang merawat pasien Ebola di organisasi kemanusiaan, Samaritan's Purse. Dokter yang bernama Kent Brantly tersebut kini dirawat dalam kamar isolasi di Samaritan's Purse, sembari t

INTERNASIONAL

Senin, 28 Jul 2014 11:45 WIB

Virus Ebola Jangkiti Dokter Asal Amerika Serikat

Virus Ebola, Doktor Asal Amerika Serikat

KBR, Jakarta - Seorang dokter di Liberia asal Amerika Serikat terjangkit virus Ebola saat sedang merawat pasien Ebola di organisasi kemanusiaan, Samaritan's Purse. Dokter yang bernama Kent Brantly tersebut kini dirawat dalam kamar isolasi di Samaritan's Purse, sembari tetap mengetik di atas tempat tidurnya.

Brantly merupakan Direktur Pusat Konsolidasi Kasus Ebola di organisasi Samaritan's Purse. Sebelum terinfeksi, Brantly sering menghabiskan tiga jam untuk merawat pasien di klinik. Saat merawat pasien, tidak semua dokter mampu bertahan dalam pakaian ala astronot selamat tiga jam, karena suhu di dalam pakaian medis tersebut sangat panas.

Menurut Juru bicara Samaritan's Purse, Melissa Strickland, usaha yang tidak biasa tersebut merupakan bukti dedikasi Brantly dalam mengobati pasien-pasiennya. Brantly juga dikenal sangat teliti mempraktikan prosedur keamanan pekerja medis.

Para pekerja medis merupakan kelompok yang sangat riskan terjangkiti penyakit Ebola. Sabtu kemarin (27/7), Samuel Brisbane menjadi dokter Liberia pertama yang meninggal karena Ebola.

Wabah Ebola tengah marak di tiga negara Afrika, yakni Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. Sabtu (27/7) kemarin, virus Ebola diduga sudah masuk juga ke Nigeria, melalui seorang penumpang pesawat yang terjangkit setelah mengunjungi saudara perempuannya di Liberia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa per 20 Juli lalu, terdapat sekitar 1.093 orang terjangkit wabah Ebola di tiga negara Afrika, dengan jumlah korban meninggal mencapai 660 orang.

Virus Ebola merupakan virus mematikan yang menyebabkan 'demam berdarah' dalam arti sebenarnya, yakni membuat penderitanya mengalami pendarahan dalam dan mengeluarkan darah dari badannya. Hingga kini, belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit Ebola.

Virus Ebola antarmanusia menyebar melalui interaksi jarak dekat, terutama lewat kontak cairan tubuh dan sekresi yaitu proses pengeluaran substansi kimia berbentuk lendir berupa enzim dan hormon oleh sel dan kelenjar. Kelelawar buah dan monyet diketahui kerap menjadi inang virus Ebola. (bbc/abcnews/Aljazeera/click2houston)

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending