KBR– tenang, murah hati, dan berjuang dalam perdamaian merupakan ciri dari Paus Francis. Pria kelahiran 77 tahun itu membagikan resep rahasia kebahagiaan dalam hidupnya. Hal tersebut ia lakukan selain untuk dirinya, juga untuk membaw sukacita yang besar untuk kehidupan orang lain.
Apa saja tipsnya? Paus Fransiskus membagikan 10 tipsnya hanya untuk Anda.
Hidup dan biarkan hidup itu berjalan. Hal ini ia lakukan sesuai dengan pepatah Roma, “Bergerak maju dan biarkan orang lain melakukan hal yang sama. Jalani hidup dengan panduan prinsip,” kata Paus.
Saling memberi. Dengan saling membagi, terbuka dengan orang lain akan meredam egosentris dan menjernihkan air yang keruh.
Jalani hidup dengan tenang. Hal tersebut pernah ia ajarkan saat mengajar sastra di SMA. Ia menggunakan media buku novel Argentina oleh Ricardo Guraldes, yang melihat ke belakang bagaimana kita menjalani hidup.
“Berawal dari orang yang penuh dengan bawaan batu, lalu ada aliran sungai yang mengalir dan memudahkan perjalanan,” katanya. Bergerak dengan kebaikan dan kerendahan hati akan memudahkan kehidupan.
Lakukan cara sehat dengan meluangkan waktu. Sehat secara rohani dapat dilakukan dengan menikmati seni, sastra, dan bermain dengan anak-anak. Budayakan waktu luang untuk meninggalkan sejenak kesibukan dunia.
Hari Minggu harus libur! “Hari Minggu adalah harinya untuk keluarga,” katanya.
Temukan dan lakukan cara yang inovatif untuk berbagi bersama kaum muda. Jika jiwa kita muda, kita masih merasakan kesehatan dan jiwa yang luar biasa. Memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk kamu muda juga luar biasa, seperti memberikan pengarahan kepada mereka untuk hidup jauh dari narkoba dan menggunakan uangnya untuk membawa pulang makanan untuk keluarganya kelak.
Menghormati dan menjaga alam. Degradasi lingkungan adalah tantangan terbesar yang saat ini kita miliki. “Ingatlah, manusia hidup membutuhkan alam,” kata Paus.
Berhenti bersikap negatif. “Membicarakan keburukan orang lain menunjukkan kerendahan harga dirinya sendiri,” katanya. Jika kita pernah melalukan hal tersebut, lekas hentikan dan hilangkan.
Jangan menjatuhkan, hormatilah keyakinan orang lain. Kita bisa menginspirasi orang lain, tapi jangan lakukan hal tersebut dengan mengarah ke dakwah. Setiap orang punya kepercayaan dan jati dirinya sendiri. Lakukan semua dengan daya tarik dan bukan dengan dakwah.
Bekerja untuk perdamaian. “Kita hidup dalam waktu banyak perang,” katanya. Bekerja juga merupakan salah satu panggilan untuk perang. Namun, lakukanlah dengan perdamaian. Perdamaian memberikan kesan tenang dan dinamis. (uca news)
Editor: Antonius Eko