Bagikan:

Tiongkok Unjuk Kekuatan Militer

Kekuatan Militer Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berkembang pesat seiring dengan majunya pengaruh dan perekonomian RRT di Dunia. Militer RRT mengundang jurnalis internasional untuk melihat kemampuan militer mereka di Pangkalan Tank Militer RRT di Beijing,

INTERNASIONAL

Rabu, 23 Jul 2014 14:41 WIB

Tiongkok Unjuk Kekuatan Militer

tiongkok

KBR - Kekuatan Militer Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berkembang pesat seiring dengan majunya pengaruh dan perekonomian RRT di Dunia. Militer RRT mengundang jurnalis internasional untuk melihat kemampuan militer mereka di Pangkalan Tank Militer RRT di Beijing, Rabu (23/6).


Salah satu pejabat pemerintah mengatakan RRT sekarang memiliki 9.150 tanks dan 3.000 Armoured Personnel Carriers (Panser Pengangkut Personil). Dalam sebuah demonstrasi yang ditunjukkan kepada para jurnalis, dentuman tank yang dikendarai cukup memekakkan telinga. Dan para pengendaranya adalah generasi baru tentara RRT, yang setiap tahun tersaring 6000 personil


Kolonel Senior Geng Yasheng mengatakan bahwa pengaruh RRT di tingkat internasional terus meningkat. "Dengan kegiatan ini kami harap masyarakat internasional dapat lebih mengetahui kekuatan militer RRT," katanya.


Pemimpin Pangkalan, Mayor Jenderal Xu Hang menambahkan bahwa peningkatan aktivitas militer dilakukan semata-mata hanya untuk menyesuaikan dengan wilayah negara yang luas, tidak untuk melawan musuh. 


"Pertumbuhan militer sebuah negara harus berkembang seiring dengan status negara tersebut, mereka harus setara," katanya.


"Terkait dengan pembangunan militer di sebuah negara seperti Tiongkok, kita tidak punya musuh. Militer kami tidak dididik untuk memiliki musuh, Kita mengembangkan militer semata-mata hanya untuk menyesuaikan dengan wilayah negara kami yang luas," tambah Xu Hang.


Di sisi lain, kemungkinan Tiongkok untuk ikut campur dalam konflik Ukraina dan Rusia semakin besar. Pertumbuhan militer RRT pun membuat negara-negara tetangga (Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Vietnam) cemas karena sengketa wilayah di Laut Cina Selatan dan Timur yang semakin hari tensinya meningkat. (ABC News)


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending