Dewan Nasional Ketentraman dan Keamanan (NCPO) Thailand menyetujui dua proyek kereta api berkecepatan tinggi yang akan menghubungkan Thailand dan Tiongkok Selatan. Proyek itu akan menghabiskan dana senilai Rp 269 Triliun. Pembangunan dua rute kereta api ini akan dimulai tahun depan dan harus diselesaikan pada 2021.
Kereta akan menghubungkan rute antara Nong Khai di timur Laut Thailand dan Map Ta Phut serta rute antara Chaing Khong, di Utara Thailand dan Ban Phaci. Sekretaris Transportasi, Soithip Traisuth mengatakan kecepatan maksimum dari kereta itu harus diturunkan menjadi 160 km/jam yang sebelumnya mencapai 200 km/jam.
Ia mengatakan sebuah penelitian akan dilakukan untuk menemukan cara menekan biaya pembangunan. Pembangunan sistem rel dual-track awalnya diperkirakan menghabiskan sekitar 500-600 juta baht per km. Pembiayaan pembangunan harus diturunkan menjadi 350 sampai 400 juta baht per km.
Pembangunan dua rute kereta api berkecepatan tinggi ini merupakan bagian dari skema rencana pembangunan infrastruktur transportasi delapan tahun. Rencana pembangunan infrastruktur ini dilaksanakan mulai tahun depan hingga 2022.
Soithip mengatakan proyek pembangunan transportasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan koneksi dalam jaringan transportasi negara yang menjadi gerbang perdagangan. Gerbang perdagangan yang dimaksud seperti Bangkok dan provinsi sekitarnya, serta pelabuhan, bandara dan kereta api.
Sumber pemerintah mengatakan rute ini sejalan dengan usulan Tiongkok yang ingin menghubungkan wilayah selatan Asia ke Asia Tenggara melalui Thailand. Kereta berkecepatan tinggi akan menjadi rute strategis bagi Tiongkok untuk mendapatkan pengaruh ekonominya di wilayah tersebut.
Selama pemerintahan Yingluck Shinawatra, Tiongkok mengusulkan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek kereta berkecepatan tinggi untuk Thailand tapi hal itu akan membutuhkan lahan dan manajemen properti di sepanjang rel. (bangkok post)
Editor: Antonius Eko