India menjadi rumah bagi sepertiga warga miskin dunia. Sekitar 1,2 juta orang miskin tinggal di negara itu. India juga mencatat angka kematian di bawah usia lima tahun tertinggi di dunia. Menurut PBB, 1,4 juta anak meninggal sebelum mencapai umur lima tahun.
Persentase kemiskinan di Asia Selatan turun dari 51 persen pada 1990 menjadi 30 persen dalam dua dekade kemudian, dimana penurunan terbesar terjadi di Tiongkok. Kemiskinan ekstrim di Tiongkok turun dari 60 persen pada 1990 menjadi 16 persen pada 2005 dan pada 2010 tinggal 12 persen.
Di India penurunan angka kemiskinan berjalan sangat lambat dari 49.4 persen pada 1994 menjadi 42 persen di tahun 2005 dan 32,7 persen pada 2010. Dua pertiga warga sangat miskin, yang pendapatannya kurang dari Rp 11 ribu per hari, ada di India, Tiongkok, Nigeria, Bangladesh dan Kongo.
Menanggapi laporan ini, Menteri Urusan Minoritas Najma Heptulla mengatakan, temuan ini menjadi tantangan bagi pemerintahan baru di bawah Narendra Modi. Dia yakin pemerintah sekarang bisa mengatasi masalah ini.
Laporan itu juga menyebutkan, hampir 60 persen warga India buang air besar sembarangan.
Asia Selatan juga tercatat sebagai wilayah yang memiliki tingkat kematian di bawah usia lima tahun yang cukup tinggi. Pada 2012, terdapat 2,1 juta kematian anak di bawah lima tahun di Asia Selatan. Kawasan itu menjadi yang terburuk kedua setelah sub-Sahara Afrika.
India menjadi negara terparah di Asia Selatan. Meski demikian, kesadaran untuk bersekolah makin membaik. Asia Selatan mencatat peningkatan tajam angka melek huruf dari 1990 sampai 2011, dimana terjadi kenaikkan dari 60 persen menjadi 80 persen. Angka melek huruf diantara perempuan muda meningkat lebih cepat dibanding pria. (indiatimes)