Bagikan:

Referendum Hong Kong, Ini Detik-Detik Pembubaran Paksa Demonstran

KBR - Usaha kepolisian Hong Kong untuk membubarkan paksa ratusan demonstran yang menuntur kemerdekaan 100 persen kepada Pemerintah Tiongkok mulai dilakukan sejak pukul 4.00 pagi waktu setempat. Demonstran sudah duduk di Chater Road, yang merupakan jalan u

INTERNASIONAL

Rabu, 02 Jul 2014 11:17 WIB

Referendum Hong Kong, Ini Detik-Detik Pembubaran Paksa Demonstran

hong kong, Referendum

KBR - Usaha kepolisian Hong Kong untuk membubarkan paksa ratusan demonstran yang menuntut kemerdekaan 100 persen kepada Pemerintah Tiongkok mulai dilakukan sejak pukul 4.00 pagi waktu setempat. Demonstran sudah duduk di Chater Road, yang merupakan jalan utama Kota Hong Kong.

Sejak Pukul 4 pagi itu, polisi sudah menutupjalan Charter Road yang berada di depan Mandarin Oriental Hotel dan Hong Kong Klub. Namun sejak semalam, polisi memang cukup keras memaksa demonstran untuk membubarkan diri. (Baca: 800 Ribu Warga Hong Kong Ikuti Referendum)

Seperti dilansir SCMP, salah satu demonstran Chan Kin-man menegaskan jika aksi unjuk rasa sejak Selasa (1/7) malam berjalan damai. Hanyasaja kepolisian yang tidak profesional dengan menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi.

Semakin pagi, sekitar pukul 5.00, mulai banyak demonstran yang bertiduran di jalan. Mereka tidak mau bangun meski polisi terus menarik satu persatu demonstran. Mereka berdiduran sambil berteriak, "musyawrah, berhenti menggunakan kekerasan."

Menjelang pukul 6.00 pagi, demonstran dan polisi sudah agak tenang. Ratusan ribu demonstran bernyanyi untuk mencairkan suasana. Namun ketegangan kembali berlanjut, mereka terus berterak untuk bertemu pimpinan eksekutif Hong Kong CY Leung pukul 9.00 waktu setempat. (Baca: Sejuta Pro-Demokrasi Hong Kong Diminta Tidak Anarkis)

Mereka mulai menggunakan kacamata dan masker anti gas airmata. Mereka khawatir polisi menggunakan cara lebih keras untuk membubarkan mereka.

Di media lokal memberitakan, Kementeria Perhubungan Hong Kong mengeluarkan kebijakan pengalihan angkutan umum besar-besaran. Angkutan umum dilarang melewati kawasan Chater Road dam Jackson Road. Di sanalah pusat demonstran berunjuk rasa.

"Mari kita ke tengah (jalan) sama-sama," teriak pengunjuk rasa.

Keadaan terus memanas. Seorang pria paruh baya terlibat perkelahiandi taman dekat Charter Road. Pia itu menyamar sebagai wartawan dan menyerang pengunjuk rasa. Polisi bertindak menangkapi pihak yang berkelahi. Beberapa demonstran menyebut sang penyerang itu adalah provokator.

Kericuhan pun tidak bisa dielakkan. Polisi dan ratusan ribu pengunjukrasa bentrok. Polisi mulai menangkapi satu persatu aktivis dan mahasiswa.

Di sisi lain, Leung Chun-ying datang ke kantornya. Di depan kantor pimpinan Hong Kong itu sudah ada ratusan mahasiswa yang menungguinya. Namun Leung tidak menggubris. Teriakan menuntur Leung mundur pun terdengar.

Sampai pukul 8.00 pagi waktu setempat, polisi melaporkan sudah menangkap 196 demonstran. Mereka langsung dituduh membuat onar dan mengganggu keamanan publik dengan tiduran di jalan. Saat ini sudah tidak ada demonstranyang melakukan aksi tiduran di jalan.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending