KBR, Jakarta – Perdana Menteri Najib Abdul Razak mengatakan Malaysia belum bisa memastikan penyebab tragedi yang menimpa pesawat MH17 dari maskapai Malaysian Airlines yang terjadi di langit Ukraina semalam.
“Saat ini Malaysia belum bisa memverifikasi penyebab tragedi ini, tapi kami harus dan akan mencari tahu dengan persis apa yang terjadi terhadap pesawat ini. Kalau pesawat itu betul-betul ditembak, kami menuntut pelakunya diadili,” kata Najib dalam konferensi pers di Sama Sama Hotel, Sepang.
(Baca: Kemenlu Minta Kedubes Belanda dan Malaysia Cari Informasi WNI di MH17)
Dalam konferensi pers yang berlangsung selama tujuh menit itu, PM Najib mengaku telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
“Obama dan saya sepakat kalau investigasi tidak diboleh dihalang-halangi sedikit pun. Sebuah tim internasional harus punya akses penuh ke lokasi jatuhnya pesawat dan tidak ada yang boleh ikut campur di area tersebut atau memindahkan reruntuhan apa pun termasuk kotak hitam.”
(Baca: Malaysia Airlines MH17 Diduga Ditembak Sparatis Pro-Rusia)
Sementara itu Presiden Ukraina Petro Poroshenko memastikan akan dibentuk tim investigasi independen dan akan bernegosiasi dengan kelompok pemberontak untuk membentuk “koridor kemanusiaan” ke arah lokasi jatuhnya pesawat di timur Ukraina.
Menurut Perdana Menteri Najib, pesawat MH17 tidak memberikan informasi mencurigakan ketika jauh. Jalur penerbangan pun sudah dinyatakan aman oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organisation) dan Asosiasi Transportasi Penerbangan Internasional (Internatioal Aviation Transportation Association).
Pesawat berjenis Boeing 777-200 itu kini berada di lokasi 48? 07' 23", 38? 31' 33" sesuai informasi terakhir dari kendali lalu lintas udara di Kiev. Dan menurut Google Map, lokasi itu berada di dekat Provinsi Luhansk Oblast, Ukraina.
(Baca: Presiden Ukraina: Kami Tidak Tembak Malaysia Airlines)
“Ini adalah hari yang tragis di tahun yang tragis bagi Malaysia,” kata Najib.
“Doa kami untuk seluruh keluarga dan saudara dari para penumpang pesawat. Saya tidak bisa membayangkan apa yang mereka rasakan di saat yang pedih seperti saat ini.”
“Penumpang dan kru pesawat berasal dari negara yang berbeda-beda, tapi hari ini, apa pun kewarganegaraannya, kita semua disatukan dalam perasaan duka yang mendalam,” katanya menambahkan.
Tragedi yang menimpa pesawat MH17 ini terjadi empat bulan setelah hilangnya penerbangan MH370, juga dari Malaysian Airlines. Pesawat MH17 ini membawa 280 penumpang dan 15 kru dan seharusnya mendarat di Kuala Lumpur pukul 6.10 pagi setelah terbang dari Amsterdam, Belanda, pada 12.15 tengah malam tadi. (Malaysiakini)
(Baca: Penumpang Pesawat MH 370 Tak Ada Yang Selamat, Keluarga Terpukul)