KBR, Jakarta – Persepsi warga Amerika terhadap warga Arab-Amerika (warga Amerika keturunan Arab) dan warga Muslim-Amerika (warga Amerika beragama Islam) memburuk dalam setahun terakhir. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil polling Institut Arab-Amerika yang dirilis pada Selasa (29/7/ 2014) lalu.
Hasil polling tersebut menunjukkan sebanyak 36% responden memiliki persepsi yang positif terhadap warga Arab-Amerika. Hasil tersebut menurun jika dibandingkan pada tahun 2010 yang mendapatkan data sebesar 43% responden memiliki respon positif. Penurunan persepsi positif juga terjadi terhadap Muslim-Amerika yaitu menurun dari 36% menjadi 27%.
Polling tersebut juga memperlihatkan peningkatan angka keraguan warga Amerika terhadap warga Muslim-Amerika atau warga Arab-Amerika dalam menjalankan fungsi pemerintahan tanpa terpengaruh oleh etnisitas dan agamanya. Sebanyak 36% responden yakin kinerja warga Arab-Amerika akan terpengaruhi oleh etnisnya dan sebanyak 42% responden yakin bahwa kinerja warga Muslim-Amerika akan dipengaruhi oleh agamanya.
Salah seorang responden dalam polling tersebut menuliskan: “Pendidikan dan pengenalan lebih jauh terhadap warga Arab-Amerika dan Muslim-Amerika adalah kunci untuk saling memahami antar masyarakat sehingga hak mereka dapat terpenuhi.”
Berdasarkan polling tersebut, responden dengan rentang usia 18-29 tahun memberikan persepsi yang lebih positif dibandingkan dengan responden yang berusia di atas 65 tahun. Menurut para responden, hasil tersebut karena responden dengan usia muda lebih mengenal warga Arab-Amerika dan Muslim-Amerika.
Sebanyak 1.110 orang berpartisipasi dalam polling yang berlangsung dari tanggal 27 Juni-29 Juni 2014. Dalam polling juga didapatkan data beberapa kelompok Muslim-Amerika berupaya mengubah persepsi negatif masyarakat terhadap Islam, dengan mendorong warga Muslim-Amerika terlibat dalam pemerintahan dan komunitas masyarakat.
Sumber: Huffingtonpost