KBR - Pernyataan mengejutkan yang dilontarkan oleh Wakil Perdana Menteri Turki, Bulent Arinc, Selasa (29/7), rupanya ditanggapi oleh perempuan Turki dengan bentuk perlawanan.
Di akhir bulan Ramadhan kemarin, Arinc mengumumkan di Bursa wilayah Barat agar perempuan Turki tidak tertawa terbahak-bahak di muka umum, karena hal tersebut merupakan penyebab memburuknya “korupsi moral” di Turki.
“Seorang laki-laki dan perempuan harus memiliki moral. Mereka harus tahu apa yang layak dan tidak layak bagi dirinya. Perempuan tidak harus tertawa keras di hadapan publik sebagai tanda moral kesusilaannya,” kata Arinc.
Menanggapi hal tersebut, perempuan-perempuan di Turki memprotes dengan mengunggah foto dalam jejaring sosial Twitter dengan foto tertawa lebar dengan tanda pagar #kahkaha (#tawa) dan #direnkahkaha (#melawantawa) yang segera dibanjiri banyak komentar. Tagar tersebut menjadi viral di sosial media Turki saat ini.
Tak hanya itu, komentar Wakil PM Turki juga menjadi senjata bagi para penentang pemerintah Recep Tayyip yang dianggap mengikis sekuler yang diterapkan sejak Mustafa Kemal.
“Jika semua orang tertawa di depan umum dunia akan menjadi tempat yang lebih baik,” tulis seorang pengguna Twitter. (buzzfeed)
Editor: Antonius Eko