KBR - Pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur telah menyerahkan dua black box dari pesawat MH17 yang jatuh kepada Kolonel Muhammad Sahri dari Dewan Keamanan Nasional Malaysia. Penyerahan itu terjadi beberapa jam setelah Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menuntut akses internasional langsung ke lokasi kecelakaan.
"Kotak hitam" tersebut diharapkan dapat mengungkap detik-detik terakhir dan posisi ketinggian sebelum pesawat itu jatuh. Selain itu, terdapat pula perekam suara kokpit, yang bisa memberikan petunjuk tentang keadaan pilot dan co-pilot sebelum terjadinya peristiwa tersebut.
Serah terima itu dilakukan di Donetsk pada pukul 9 malam waktu setempat. Tim ahli Malaysia yang hadir mengatakan kepada wartawan bahwa perekam tersebut "dalam kondisi baik".
Setelah penyerahan itu menyusul dialog antara komandan pemberontak dan Perdana Menteri dari kelompok yang menamakan diri Republik Rakyat Donetsk, Alexander Borodai dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Najib Razak mengatakan pembicaraan tersebut berakhir dengan persetujuan dari kelompok pemberontak untuk mengizinkan jenazah para korban untuk diangkut ke Kharkiv dan ketersediaan akses bagi penyidik internasional.
‘’Kereta akan berangkat malam ini waktu Ukraina dan akan didampingi oleh enam anggota tim dari Malaysia. Sisanya kemudian akan diterbangkan ke Amersterdam dengan C130 Hercules, bersama-sama dengan tim Malaysia juga,’’ jelasnya.
Terkait warganya sendiri, ia mengatakan jenazah warga Malaysia akan diterbangkan pulang ke Malaysia untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut. Diharapkan proses yang sama akan mengikuti untuk warga negara lain. (daily mail)
Editor: Antonius Eko