KBR – PBB kembali mengirim utusan khusus HAM yang baru ke Myanmar untuk memantau kondisi HAM di sana.
Yanghee Lee menggantikan tugas Tomas Ojea Quintana sebagai utusan PBB untuk Myanmar. Ia tiba di Myanmar kemarin dan akan langsung mengunjungi sejumlah daerah yang berkonflik seperti Mandalay dan Rakhine. Di sana pernah terjadi konflik antara umat Buddha dan Muslim di sana. Dia akan mengumpulkan informasi soal agama dan etnis minoritas di sana.
"Informasi yang jujur dan pandangan terbuka akan penting untuk membantu saya lebih memahami realitas di lapangan,” kata Lee.
(Baca: Dalai Lama: Hentikan Kekerasan SARA di Myanmar dan Sri Lanka)
Dalam kunjungannya selama 10 hari, ia juga akan mengunjungi Penjara Insein di Yangon dan melakukan perjalanan ke ibukota Naypyidaw untuk bertemu menteri kabinet dan anggota parlemen, termasuk pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi.
Lee akan menyampaikan laporan tentang situasi hak asasi manusia di Myanmar pada sesi ke-69 Sidang Majelis Umum PBB yang dijadwalkan bulan Oktober.
Myanmar merupakan negara yang masyarakatnya mayoritas beragama Budha dan dilanda konflik komunal sejak tahun 2012. Sedikitnya 300 orang tewas dan 140 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal akibat konflik. Kebanyakan korbannya adalah Muslim yang diserang kaum eksteimis Budha. Sebagian besar konflik telah terjadi di negara bagian Rakhine barat.
(Baca: Isu SARA, Mandalay Berlakukan Jam Malam)
Selain kekerasan antar agama, Myanmar juga dilanda ketegangan tinggi antara mayarakat minoritas Kachin dengan pemerintah yang berkuasa disana. Myanmar telah berada di bawah kekuasaan militer selama hampir lima dekade. Meski sekarang dikepalai oleh pemerintah sipil namun tetap didukung oleh kekuatan militer.
PBB telah mengirim utusan hak asasi manusia ke Myanmar sejak tahun 1990. Upaya mereka untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia mencapai hasil yang sangat sedikit di masa lalu . Tapi kondisi telah membaik sejak rezim pemerintahan sipil berkuasa, dengan banyaknya muncul tahanan politik dan peningkatan kebebasan informasi. (Sumber: Philstar, Globalpost)
Editor: Citra Dyah Prastuti