Dewan HAM PBB membuka sesi khusus membahas situasi hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur. Presiden HAM PBB Baudelaire Ndong Ella mengatakan sesi khusus ini diminta oleh 22 negara anggota dewan dan 16 negara pemantau.
Komisioner PBB untuk HAM Navi Pillay mengatakan, sejak Israel melancarkan operasi militer pada 7 Juli lalu, Gaza terus dibom dari udara, darat dan laut. Serangan ini menyebabkan lebih dari 600 warga Palestina tewas, termasuk sedikitnya 167 anak dan 74 perempuan. Dibanding dua krisis sebelumnya, pada 2009 dan 2012, jumlah korban sipil kali ini jauh lebih banyak.
Penghitungan jumlah korban tewas menjadi langkah pertama untuk memastikan telah terjadi pelanggaran HAM. Perdamaian hanya bisa dimulai jika semua pihak menghormati HAM dan martabat manusia.
Asisten Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) untuk Urusan Kemanusiaan dan Deputi Urusan Bantuan Darurat, Kyung-wha Kang menegaskan, sedikitnya 18 fasilitas medis, termasuk lima klinik kesehatan UNWRA hancur akibat serangan udara.
Blokade selama tujuh tahun telah menghancurkan ekonomi di Gaza. Jumlah pengangguran meningkat dan wilayah itu makin begantung pada bantuan internasional. PBB terpaksa memberi makan 67 persen populasi di Gaza.
Sementara menurut Direktur Bidang Hukum Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat Lance Bartholomeusz mengatakan 118 ribu warga Palestina menjadi pengungsi di 77 sekolah milik UNWRA. Jumlah itu sekitar 6 persen dari seluruh populasi di Gaza dan dua kali lipat dibanding konflik 2008 dan 2009.
Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait situasi hak asasi manusia dalam konflik Palestina-Israel, Makarim Wibisono menyebut sedikitnyta 599 orang Palestina terbunuh dan ribuan keluarga tak punya tempat tinggal.
Israel sendiri mengecam sesi khusus ini. Negara itu menyebut hal ini kontra-produktif dengan upaya-upaya untuk menyelesaikan kekerasan. Menurut mereka, Hamas juga melakukan kejahatan dengan menembakan roket ke kota-kota di Israel. Dewan HAM PBB juga harus mengecam aksi Hamas ini.
Sementara pihak Palestina menyebut warganya telah kehilangan hak untuk hidup. Seluruh keluarga dibunuh dan jurnalis serta tim medis menjadi sasaran. Palestina mendesak dibentuknya tim pencari fakta untuk mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran HAM yang dilakukan Israel. (ohchr)