Bagikan:

Menlu AS dan Sekjen PBB Bahas Gencatan Senjata di Kairo

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan berunding dengan Pemerintah Mesir untuk membahas upaya gencatan senjata antara Israel dan Gaza. Ini menyusul bertambahnya jumlah korban Gaza hingga mencapai 500 orang.

INTERNASIONAL

Selasa, 22 Jul 2014 11:46 WIB

Menlu AS dan Sekjen PBB Bahas Gencatan Senjata di Kairo

israel, palestina

KBR - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan berunding dengan Pemerintah Mesir  untuk membahas upaya gencatan senjata antara Israel dan Gaza. Ini menyusul bertambahnya jumlah korban Gaza hingga mencapai 500 orang.


Serangan Israel ke Khan Younis, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya menambah jumlah korban Palestina hingga mencapai 500 orang lebih sampai dengan Senin (21/7).


Israel terus menyerang kelompok militan Palestina, terutama di daerah pesisir perbatasan Gaza. Militer Israel juga mengklaim sudah tujuh tentaranya yang tewas akibat serangan militan Hamas. Jumlah korban tewas Israel hingga kini sudah mencapai 29 orang.

 

Menurut keterangan pemerintah AS, Kerry sudah berunding dengan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon di Kairo, Senin (21/7) malam. Dalam pertemuan, Kerry mengatakan AS akan menyumbang 47 juta dolar untuk membantu Gaza.


“Washington menaruh perhatian pada konsekuensi atas perbuatan Israel yang menghalalkan segala cara untuk mempertahankan diri. Memang tidak mungkin ada negara yang berdiam diri saat sedang diserang dengan roket,” kata Kerry.


Kementerian Dalam Negeri AS mengatakan kunjungan Kerry ke Kairo adalah untuk membahas rencana gencatan senjata yang digagas oleh Mesir.John Kerry diutus langsung oleh Presiden Barack Obama untuk mencari upaya memediasi gencatan senjata antara Israel dan militan Hamas di Gaza yang sudah berlangsung selama dua pekan. 


Rencananya Kerry akan menetap di Kairo hingga Rabu (23/7) pagi. Namun, dia tidak akan langsung terbang kembali ke negaranya. Menurut Kerry, kemungkinan dia harus berunding juga dengan pemerintah Qatar untuk membahas rencana perdamaian alternatif. Sebelumnya Hamas menolak rencana gencatan senjata dan mengandalkan pemerintahan Qatar dan Turki untuk usulan lain. (abc) 


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending