Kelompok sayap kanan Inggris Britain First memposting sebuah video yang menunjukkan beberapa anggotanya yang disebut batalion Kent memaksa masuk ke Masjid Crayford dan berdebat dengan imam masjid soal tanda masuk bagi pria dan wanita.
Mereka memaksa masjid mencabut tanda masuk itu. “Anda punya satu minggu untuk menurunkan tanda itu, atau rasakan akibatnya,” ancam seorang anggota dalam video tersebut.
Imam masjid sempat meminta anggota sayap kanan itu untuk melepas sepatu sebelum masuk ke masjid, namun kelompok itu membalas dengan mengatakan, “Kalau Anda sudah menghormati negara kami, kami akan menghormati masjid Anda.”
Berbeda dengan tempat ibadah agama lain, masjid ini menerapkan pintu masuk yang berbeda untuk pria dan wanita.
Sebelum pergi, pemimpin batalion Kent meminta salib yang ada di bagian atas gedung untuk ditutup kain karena dianggap telah ‘menghina’ umat Kristen.
Beberapa pengguna Twitter langsung mengecam aksi Britain First itu. Menurut mereka kelompok ini telah bertindak rasis. Tapi ada juga yang mendukung dengan menyebut kelompok ini telah membuat warga Inggris bangga.
Menyusul insiden ini, polisi langsung mencari Paul Golding, pemimpin Britain First. Kelompok itu menyatakan bahwa Golding sudah menyerahkan diri ke polisi dan hingga kini masih ditahan.
Britain First sangat terkenal di Facebook dan memiliki 350 ribu ‘likes’. Jumlah itu lebih banyak dari partai-partai politik besar yang ada di Inggris.
Aksi ini bukan pertama kali dilakukan Britain First terhadap Masjid Crayford, dan menurut mereka aksi ini juga bukan yang terakhir. (aljazeera)