KBR – Kelompok pemberontak pro-Rusia menyerahkan kotak hitam pesawat Malaysia Airlines MH17 pada pihak Malaysia di gedung administrasi Republik Rakyat Donetsk, Selasa (22/7) dini hari waktu setempat.
Kedua kotak hitam diserahkan langsung kepada Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, setelah melalui negosiasi yang cukup alot selama hampir 5 hari.
“Kami memutuskan untuk menyerahkan kotak hitam kepada tim ahli Malaysia,” kata Alexander Borodai, Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk, dikutip dari The Australian.
Dalam acara penyerahan kotak hitam itu kedua belah pihak, Malaysia dan Donetsk, menandatangani sebuah dokumen yang merupakan bagian dari prosedur penyerahan. Tim ahli Malaysia mengaku sangat berterima kasih kepada pihak Donetsk karena sudah mau menyerahkan kotak hitam yang merupakan properti dari Malaysia.
“Sampai saat ini kami belum dapat menemukan kotak hitam dari pesawat MH370, jadi kami sangat senang dapat menemukan kotak hitam ini,” kata salah satu tim ahli dari Malaysia.
Negoisasi antara pihak Najib Razak dan Alexander Borodai via telepon Senin sore kemarin juga menghasilkan kesepakatan terkait ‘akses aman’. Dilansir dari TVNZ, pihak Donetsk mendeklarasikan gencatan senjata dalam radius 9.6 km di sekitar lokasi jatuhnya pesawat yang memungkinkan masuknya investigator internasional.
“Kita perlu tahu apa yang menyebabkan jatuhnya pesawat itu dan siapa yang bertanggung jawab, sehingga keadilan bisa ditegakkan,” kata Najib Razak dalam konferensi pers di Malaysia, dikutip dari CBC.
Pihak Donetsk juga akan menyerahkan 282 jenazah penumpang MH17 yang berada di dalam kereta berpendingin. Najib Razak mengatakan kereta tersebut akan tiba dari Torez ke Kharkiv. Selanjutnya, jenazah akan diterbangkan ke Amsterdam menggunakan pesawat militer Hercules Dutch C130 dan diserahkan ke otoritas Belanda. (cbc/the australian)
Editor: Antonius Eko