Bagikan:

Jurnalis dan Pengacara Tiongkok Raih Magsaysay Award

Seorang jurnalis dan pengacara lingkungan asal Tiongkok menjadi pemenang penghargaan Magsaysay. Penghargaan yang dinamai presiden Filipina Ramon Magsaysay ini diberikan untuk menghormati orang atau kelompok yang mengubah masyarakat menjadi lebih baik dan

INTERNASIONAL

Kamis, 31 Jul 2014 09:56 WIB

Jurnalis dan Pengacara Tiongkok Raih Magsaysay Award

Magsaysay Award

KBR - Seorang jurnalis dan pengacara lingkungan asal Tiongkok menjadi pemenang penghargaan Magsaysay. Penghargaan yang dinamai presiden Filipina Ramon Magsaysay ini diberikan untuk menghormati orang atau kelompok yang mengubah masyarakat menjadi lebih baik dan sering digambarkan sebagai Hadiah Nobel Asia. 


Pada penghargaan kali ini, ada enam penerima penghargaan. Mereka diantaranya Hu Shuli, pendiri dan editor Caijing, sebuah majalah bisnis terkenal karena liputan investigatif yang inovatif yang telah memiliki dampak yang mendalam pada Tiongkok.


Liputannya mengenai epidemi SARS di Tiongkok telah menyebabkan sejumlah pejabat publik disingkirkan. Liputannya mengenai reformasi pasar saham juga menyeret sejumlah pebisnis ke meja hijau. 


Pemenang lain adalah pengacara Tiongkok Wang Canfa, pendiri Pusat Bantuan Hukum bagi korban polusi, yang telah menangani ribuan pengaduan lingkungan dan dipukuli industrialis kuat di pengadilan. Dia berkiprah dalam pelatihan pengacara dan hakum, serta membantu pemerintah menyusun Undang-Undang Lingkungan yang super keras terhadap para pelanggar. 


Penerima penghargaan lain yakni, antropolog Indonesia Saur Marlina Manurung, Sutradara Afghanistan Omara Khan Masoudi, guru asal Filipina Randy Halasan, dan kelompok non-pemerintah Pakistan Yayasan Warga. Pemenang tahun ini akan diundang ke Manila untuk upacara penghargaan pada 31 Agustus. (AFP, CNA)


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending