Ini Rahasia di Balik Strategi Israel Melawan Roket Gaza

KBR – Israel menyiapkan strategi untuk menangkal roket yang diluncurkan dari Gaza ke daerah padat penduduk. Strategi ini berupa sistem pertahanan rudal, Iron Dome, yang merupakan pusat dari strategi pertahanan Israel.

Dilansir dari CNN, sistem ini sudah berhasil menghadang 56 roket yang ditembakkan dari Gaza sejak Rabu sore kemarin. Pertahanan ini dapat mencegah serangan di Jerusalem, Tel Aviv, Ashdod, Ashkelon, Kiryat Gat, dan tempat-tempat lainnya.

Menurut pasukan pertahanan Israel, lebih dari 250 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel Rabu kemarin. Sistem ini digunakan Israel hanya untung menghadang roket yang ditembakkan ke daerah berpenduduk saja. Iron Dome tidak akan aktif jika roket ditembakkan ke lapangan kosong.

Berikut kutipan wawancara CNN dengan pemerhati keamanan dari Grup IHS Jane’s:

Bagaimana cara kerja sistem ini?
Nama Iron Dome sendiri itu dapat digambarkan sebagai gelembung yang melindungi seluruh kota. Dalam prakteknya, sistem ini akan menarget roket yang masuk kemudian menembakkan rudal pencegat sehingga roket itu meledak di udara.

Sistem ini memiliki rudal peluncur portable. Sistem ini juga mudah untuk diangkut kemana mana, hanya butuh waktu beberapa jam untuk memindahkan dan mendirikannya. Rudal yang diluncurkan oleh sistem ini sangat mudah untuk dikendalikan. Panjang rudal sekitar 3 meter, diameternya 16 cm, dan beratnya sekitar 90 kg.

Hulu ledak pada rudal membawa sekitar 11 kg bahan peledak tinggi. Jangkauannya dari rudal ini sekitar 4 -70 km.

Darimana sistem ini berasal?
Israel mulai mengembangkan sistem ini pada tahun 2007. Setelah serangkaian tes penerbangan yang dilakukan pada tahun 2008 dan 2009, kemudian dilakukan percobaan pada tahun 2011. Berdasarkan keterangan Angkatan Udara Israel tingkat keberhasilan sistem ini dalam mencegat roket pada percobaan tahun 2011 imencapai 70%.

Apakah Amerika Serikat terlibat dalam proyek Iron Dome?
Ya.

Perkembangannya memang dilakukan oleh perusahaan teknologi pertahanan Israel, Rafael. Namun, sejak awal sistem ini sudah disponsori oleh Amerika Serikat.

Pada tahun 2014, Amerika Serikat menyiapkan dana sebesar USD 235 miliar dolar untuk penelitian, pengembangan, dan produksi Iron Dome. Harga setiap baterai yang digunakan dalam Iron Dome mencapai USD 50 juta. Sedangkan untuk misilnya mencapai USD 62.000.

Editor: Pebriansyah Ariefana