KBR, Jakarta – Serangan lewat udara masih terus dilancarkan Israel ke wilayah Gaza. Dalam waktu tiga hari Israel telah meluncurkan 750 serangan dan mayoritas menyerang wilayah pemukiman.
Jumlah korban tewas pun semakin meningkat menjadi 81 jiwa yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Seorang relawan Indonesia yang menetap di Gaza, Abdillah Onim bercerita soal serangan itu.
Dikutip dari Dompet Dhuafa, Abdillah bercerita serangan bertubi-tubi ini membuat warga Palestina tidak bisa menjalankan ibadah dengan tenang selama bulan Ramadan.
“Waktu yang menjadi langganan Israel untuk menyerang Gaza dengan roket melalui pesawat jet F16 adalah pada saat warga Gaza buka puasa dan pada saat santap sahur, itu benar-benar di serang habis-habisan,” ungkap Abdillah.
Abdillah juga memantau bantuan bahan makanan sangat sulit untuk masuk ke wilayah Gaza. Sebab perbatasan antara Gaza dan Mesir masih di blokade pasukan Israel.
Bukan hanya di Gaza, warga Palestina yang berada di Tepi Barat juga merasakan hal serupa. Masjid di sana kebanyakan sudah dikuasai Israel. Sehingga menyulitkan umat muslim Palestina untuk melakukan ibadah Shalat.
“Saat ini, pemuda Palestina di Tepi Barat harus berhadapan dengan militer Israel, korban luka-luka serta tewas kian bertambah, bahkan Masjid Al Aqsa kiblat pertama umat Islam hingga saat ini benar-benar dikuasai oleh Israel. Muslim Palestina di Al Quds pun sangat sulit untuk salat di dalamnya,” jelasnya.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Diserang Saat Sahur dan Berbuka, Ini Kesaksian Relawan Indonesia di Gaza
KBR, Jakarta

INTERNASIONAL
Jumat, 11 Jul 2014 10:21 WIB


gaza, palestina, israel
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai