KBR - Setelah menghentikan kegiatan sepak bola, Pemerintah Liberia kini memutuskan untuk menutup semua sekolah untuk menekan jumlah korban virus mematikan Ebola.
Selain itu, pegawai non-esensial juga diminta untuk tetap berada di rumah selama 30 hari. Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf mengatakan akan kerahkan angkatan darat untuk menjamin terlaksananya keputusan pemerintah ini.
Jumat (1/8) besok, akan ditetapkan sebagai Hari Tidak Bekerja oleh Presiden Sirleaf. Adapun tujuannya untuk mencegah penyebaran virus Ebola melalui tempat-tempat publik. Sejumlah masyarakat juga akan dikarantina untuk menghalangi menjalarnya virus ini.
Setidaknya 129 orang tewas di Liberia akibat terinfeksi virus Ebola. Dari pantauan koresponden BBC di Afrika Barat, Thomas Fessy, sejumlah fasilitas pengobatan di Kota Monrovia, Liberia, kewalahan dalam menangani penyakit ini. Sebagian ruangan rumah sakit pun penuh sehingga perawat harus merawat pasien di rumahnya.
Sejauh ini lembaga kesehatan PBB WHO mencatat sudah 672 orang di Afrika Barat yang meninggal akibat terinfeksi virus tersebut. Wabah pertama kali dilaporkan di Guinea pada Februari dan kini menyebar ke Liberia dan Sierra Leone. Virus bola dapat membunuh sampai 90% orang yang terinfeksi. Orang yang terjangkit penyakit ini bisa sembuh jika mendapat perawatan dini. (bbc)
Editor: Antonius Eko