Bagikan:

Ternyata Perasaan Bahagia Picu Kegemukan

Selama ini banyak penelitian menyatakan rasa sedih bisa memicu obesitas. Pasalnya, mereka yang tengah dirundung duka biasanya akan lari ke makanan untuk melampiaskan emosinya

INTERNASIONAL

Senin, 01 Jul 2013 13:25 WIB

Ternyata Perasaan Bahagia Picu Kegemukan

gemuk, bahagia, penelitian

KBR68H- Selama ini banyak penelitian menyatakan rasa sedih bisa memicu obesitas. Pasalnya, mereka yang tengah dirundung duka biasanya akan lari ke makanan untuk melampiaskan emosinya. Akibatnya bisa membuat berat badan bertambah. Namun penelitian terbaru berkata lain. Mereka yang berbahagia ternyata juga rawan gemuk.

Sebuah studi yang diterbitkan bulan lalu menemukan jika orang yang membiarkan mood mempengaruhi pola makan, maka sata bahagia cenderung makan lebih banyak kalori dibanding ketika sedang sedih.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh para psikolog di Universitas Maastricht di Belanda, sebanyak 87 siswa ditunjukkan film-film atau acara TV untuk membangkitkan mood positif, netral atau buruk.

Untuk mendapatkan mood yang bahagia, para siswa menonton film Mr Bean dan When Harry Met Sally. Sementara untuk mendapatkan suasana hati yang netral, mereka diajak menonton sebuah film dokumenter tentang memancing. Dan untuk suasana hati yang negatif, para siswa menonton  film The Green Mile yang berkisah soal tahanan jelang dihukum mati.

Setelah selesai menonton tayangan tersebut, para siswa disodori keripik dan cokelat untuk diukur asupan kalori yang masuk. Hasilnya mereka yang moodnya bahagia lebih banyak makan daripada yang suasaha hatinya sedang tidak baik.

"Ada dua mekanisme yang sangat berbeda terjadi ketika kita makan saat senang dan ketika  sedang sedih.Ini adalah pola umum,"kata psikolog, Christy Fergusson.

"Ketika kita merasa down atau bosan, kita makan untuk membawa perubahan dalam fisiognomi. Makanan memberi kita lonjakan gula, yang dapat mengangkat suasana hati kita. Saat kita santai dan bahagia, kita tidak terobsesi tentang kalori,"tambahnya.

"Pikirkan setiap perayaan, dari ulang tahun dan pernikahan, dan ini melibatkan makanan. Menikmati makanan tanpa mengukur kalori atau menghakimi diri sendiri adalah bagian yang sehat dari menikmati hidup,"papar Psikolog Linda Papadopoulos.

Temuan ini bisa menjadi jawaban, kenapa kita selalu merasa tambah gemuk ketika pulang dari liburan. Suasana yang menyenangkan, membuat kita lebih menikmati makanan, bukan? (dailymail)


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending