Bagikan:

Selama Ramadhan, Muslim Amerika Juga Puasa Twitteran

Sebagai pengkhotbah Islam di Detroit, Amerika Serikat dalam sehari Dawud Walid biasa ngetweet 15 sampai 20 pesan untuk 6.000 followernya terkait isu-isu yang berkaitan dengan agama,

INTERNASIONAL

Selasa, 16 Jul 2013 12:04 WIB

Selama Ramadhan, Muslim Amerika Juga Puasa Twitteran

ramadhan, muslim, amerika, twitter, facebook

KBR68H- Sebagai pengkhotbah Islam di Detroit, Amerika Serikat dalam sehari Dawud Walid biasa ngetweet 15 sampai 20 pesan untuk 6.000 followernya terkait isu-isu yang berkaitan dengan agama, pemerintah dan keadilan sosial. Namun, seiring masuknya bulan suci Ramadhan, ketika umat Islam di seluruh dunia berpuasa, Walid juga memutuskan untuk puasa twitteran. Hal ini ia lakukan agar lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa.

Menurut Walid, media sosial telah membuat banyak orang menjadi lupa, bahkan memberikan dampak yang buruk. Banyak dari umat muslim yang lebih asyik twitteran atau bercengkerama di Facebook dibandingkan meluangkan waktu untuk membaca Alquran. Dia berpendapat, Ramadhan bukan hanya soal puasa makan dan minum saja, namun juga memperbaiki aspek rohani.

"Sosial media kerap menjadi ajang bergosip, membahas hal yang sia-sia, sehingga menghindari bergosip menjadi salah satu poin penting dalam berpuasa. Ini tidak hanya lahiriah tetapi juga menahan diri atas segala keburukan demi kemurnian iman,"ujar Walid.

Tidak hanya Walid, warga Muslim AS lainnya, Saud Inam, juga berpendapat sama. Dia memberitahu teman-temannya tidak aktif di Facebook selama bulan puasa.

"Saya ingin lebih berkonsentrasi, introspeksi dan merenungkan keadaan rohani saya," kata Inam. "Facebook dan media sosial lainnya terkadang menyajikan informasi yang berlebihan. Ini seperti lubang kelinci, ketika Anda tersesat dan tidak menyadari berapa banyak waktu yang telah terbuang."

Tak hanya meninggalkan Facebook, Inam juga berencana untuk mengurangi kegiatan menonton televisi dan menjauhi YouTube.

"Saya ingin memastikan bahwa Ramadhan kali ini saya tidak punya gangguan apapun," katanya. "Saya mengurangi hal-hal di bulan Ramadan yang tidak ada hubungannya dengan agama."

Jika Walid dan Inam berpuasa dari dunia maya, tak demikian dengan Hussein Rashid. Dia justru memanfaatkan momen Ramadhan ini untuk menyebarkan pesan-pesan agama ke twitter. Rashid memperkirakan bahwa ia telah ngetweet antara 35 dan 40 persen ayat-ayat Quran untuk 3.000 pengikutnya.

Meskipun keputusannya menyampaikan Quran awalnya didorong oleh keinginan untuk refleksi pribadi, ia mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama melalui hashtag "# ttquran" yang merupakan singkatan dari "tweet Quran." (huffingtonpost)
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending