Bagikan:

Remaja di India Ramai-Ramai Jadi Penyembah Setan

Kelompok Kristen di Nagaland, India mengkhatirkan pesatnya pertumbuhan aliran penyembah setan yang berhasil merekrut ribuan remaja dalam beberapa bulan terakhir.

INTERNASIONAL

Selasa, 09 Jul 2013 12:00 WIB

Remaja di India Ramai-Ramai Jadi Penyembah Setan

remaja, india, setan, nagaland

KBR68H- Kelompok Kristen di Nagaland, India mengkhatirkan pesatnya pertumbuhan aliran penyembah setan yang berhasil merekrut ribuan remaja  dalam beberapa bulan terakhir. Kantor berita Vatikan, Fides baru-baru ini melaporkan lebih dari 3.000 anak muda "penyembah setan" telah diidentifikasi di ibukota Nagaland, Kohima.

Kelompok-kelompok yang berhasil membujuk remaja untuk meninggalkan gereja itu menggunakan situs media sosial seperti Facebook dan Twitter untuk memperluas jaringan mereka, kata Rev Wati Longkumer, Direktur Gerakan Misionaris Nagaland.

"Beberapa pemuda Kristen yang berhasil keluar dari kelompok penyembah setan itu telah memberitahu kami bahwa mereka dikumpulkan di pemakaman Kohima War Cemetery dan lokasi lain, dan diminta untuk mengenakan kaos hitam dan dipanggil dengan julukan baru," kata Longkumer.

Longkumer mengatakan dia telah melihat formulir keanggotaan untuk kelompok yang menyebut dirinya Black Bulls dan mengundang anak-anak untuk menjadi bagian dari pemujaan setan.

Lebih dari 90 persen warga Nagaland yang berpenduduk 2 juta lebih beragama Kristen.

Pendeta Ben Dang Toshi Longkumer dari Evangelical Fellowship of India, mengatakan banyak orang tua yang telah menyatakan keprihatinan tentang anak-anak mereka yang meninggalkan rumah sekitar tengah malam.

"Ibadah Setan telah jauh berubah sikap dan pandangan kaum muda, meskipun tidak ada aktivitas kriminal yang dilaporkan sejauh ini," katanya.

Gereja Katolik Roma di Nagaland mengatakan pihaknya terkejut mendapati fenomena ini dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok Protestan untuk mengatasinya.  Banyak pihak menyatakan ajaran ini  cepat menyebar seperti "api" karena krisis identitas di kalangan pemuda sebagai dampak korupsi, pemberontakan dan konflik antar suku yang terjadi di India.(huffingtonpost) 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending