KBR68H - Presiden Bolivia, Evo Morales menuding intelijen Amerika Serikat telah meretas sejumlah akun surat elektronik (email) pejabat Bolivia.
Oleh sebab itu, Presiden berhaluan Kiri itu memutuskan untuk menutup akun emailnya sendiri. Dia mengecam program pengintaian rahasia yang dijalankan Amerika Serikat kepada sekutu, juga musuh di kawasan Amerika Latin. Morales mengaku tahu tentang dugaan penyadapan surat elektronik oleh Amerika itu saat menghadiri pertemuan tingkat tinggi kawasan Mercosur di Montevideo awal pekan ini.
Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Argentina, Hector Timerman juga mengatakan bahwa lebih dari 100 pejabat di negaranya mengalami penyadapan elektronik oleh sebuah negara yang tidak ia sebutkan namanya. Presiden Bolivia menduga penyadapan ini dilakukan agar Amerika Serikat bisa menyusun rencana untuk menyerang negaranya di masa mendatang. (channelnewsasia.com)
Editor: Pebriansyah Ariefana