Perempuan asal Brasil Ini Melelang Keperawanannya Rp 7,8 Miliar

KBR68H – Nama Catarina Migliorini tengah menjadi perbincangan di dunia maya. Perempuan asal Brasil ini membuat sensasi ketika melelang keperawanannya pada Oktober lalu. Dalam sesi lelang tersebut, keperawanan Migliorini ditawar sebesar USD 780.000 atau sekitar Rp 7,8 miliar.

Lelang lewat internet itu dirancang oleh pembuat film Justin Sisely. Namun, Migliorini justru merasa telah ditipu oleh Sisely.

“Saya merasa seperti korban…. Saya telah diperdaya oleh Justin Sisely. Saya yakin dia berusaha menipu saya,”kata Migliorini, 21 tahun.

Sisely sebenarnya tengah membuat film dokumenter tentang kehidupan Migliorini dan Alex Stepanov, yang juga menjual keperjakaannya melalui internet. Pria asal Jepang berusia 53 tahun yang mengidentifikasikan dirinya sebagai “Natsu” berhasil menjadi pemenang lelang. Namun, ketika Migliorini bertemu dengan “Natsu” di sebuah rumah makan di Sydney, Australia, yang muncul adalah kekecewaan.

Karena, deskripisi yang diberikan Sisely kepada Migliorini tentang “Natsu”  jauh berbeda. Mereka akhirnya tidak jadi melakukan hubungan seks. Permasalahan berlanjut karena Migliorioni mengklaim Sisely tidak membayar ongkos perjalanannya ke Australia. Namun, Sisely sudah membantah klaim Migliorini tersebut.

“Kami punya bukti bahwa pembayaran telah dilakukan,”kata Sisely.

Migliorini merasa ditipu mentah-mentah oleh Sisely. Ketika pertama kali diberitahu tentang pembuatan film dokumenter tentang perempuan muda yang masih perawan, Sisely tidak memastikan apakah akan ada proses lelang keperawanan di bagian akhir.

Namun, setelah Sisely bertemu dengan Migliorini di Bali, lelang keperawanan tersebut sudah dipublikasikan di dunia maya.

“Saya terpaksa mengikuti rencana dia karena dia bilang ini merupakan cara terbaik untuk menarik perhatian media,”kata Migliorini.

Sebagai imbalan atas partisipasinya dalam film dokumenter, Migliorini akan menerima 20 persen dari hasil penjualan film dokumenter serta uang yang didapat dari hasil lelang. Namun, perempuan Brasil tersebut mengklaim tidak menerima dua hal tersebut. (HuffPost)