KBR68H – Departemen Luar Negeri America Serikat tengah menyelidiki salah satu pegawainya yang diduga telah menyalahgunakan kewenangannya di Guyana. Pegawai Deplu AS di Guyana itu diduga meminta bayaran uang dan kemungkinan besar seks untuk setiap pengurusan visa.
Departemen Luar Negeri tidak mau merinci peristiwa tersebut, termasuk menyebutkan inisial pegawai yang meminta bayaran dengan seks tersebut.
“Kami tengah mempelajari kasus ini dengan serius. Laporan tentang kasus ini tengah dikaji. Apabila tuduhan tersebut terbukti benar, kami akan bekerjasama dengan otoritas Guyana untuk menahan semua yang bertanggungjawab dalam kasus itu,”kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Meski Deplu AS tidak memberikan informasi tentang pegawai yang meminta bayaran dengan seks itu, sejumlah media di Guyana kabarnya sudah menulis dengan rinci perilaku menyimpang yang dilakukan pegawai tersebut.
Mark Benschop, penulis di Guyana Observer mengatakan, pegawai Deplu AS tersebut kerap memasang tarif hingga USD 40.000 untuk mengurus visa. Namun, uang tersebut dibagi dengan rekan sekerjanya. Guyana Observer juga melansir berita tentang pemberian visa kepada sejumlah perempuan dengan imbalan seks.
Pegawai yang diduga meminta bayaran dengan seks itu sudah dipindahkan dari Afrika Selatan ke Virgina, belum lama ini. Padahal, masa tugasnya di Guyana baru akan selesai pada September nanti. (Fox)
