KBR68H - Kerusuhan yang terjadi pasca-penggulingan presiden Mesir pada Rabu (3/7), beberapa penyelenggara tur Inggris membatalkan penerbangan ke Luxor dan Kairo.
Hal ini dilakukan setelah Kementrian Luar Negeri Inggris mengeluarkan travel advice. Inggris mengimbau warganya untuk membatalkan perjalanan yang tidak terlalu penting, sedangkan untuk warga Inggris yang masih berada di Mesir sebaiknya bertahan di sekitar Laut Merah di Sinai Selatan, termasuk di Sharm el-Sheikh, Nuweiba, Dahab dan Marsa Alam.
Seperti dilansir laman Guardian, sekitar 20.000 wisatawan Inggris saat ini sedang berada di Mesir dan 90% diantaranya memutuskan untuk tinggal di area Laut Merah.
Dua agen tur terbesar Inggris, Thomson dan First Choice saat ini memiliki 9.000 klien di Mesir, 8500 orang diataranya berada di Sharm el-Sheikh. Menurut Asosiasi Agen Perjalanan Inggris (ABTA), mereka masih menikmati liburan seperti biasa.
Dalam pernyataan yang dirilis perusahaan ini pada Jumat (5/7), suasana di resor Sharm el-Sheikh Naama Bay dikabarkan masih ramai, namun resor ini beroperasi selayaknya negara sendiri. Aktivitas di resor tersebut sangat berbeda dengan apa yang terjadi di jalanan Mesir. Tingkat kejahatan juga sangat rendah. (Guardian)
Editor: Doddy Rosadi
Mesir Bergejolak, Wisatawan Inggris Tetap Berlibur di Area Laut Merah
KBR68H - Kerusuhan yang terjadi pasca-penggulingan presiden Mesir pada Rabu (3/7), beberapa penyelenggara tur Inggris membatalkan penerbangan ke Luxor dan Kairo.

INTERNASIONAL
Sabtu, 06 Jul 2013 08:15 WIB


wisatawan inggris, laut merah, mesir bergejolak
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai