Bagikan:

Mahasiswa Indonesia Ciptakan Wine Rasa Durian

Francisca Taniasuri, mahasiswa National University of Singapore (NUS) asal Medan, Sumatera Utara, berhasil menciptakan inovasi baru dalam pembuatan wine (anggur).

INTERNASIONAL

Jumat, 12 Jul 2013 11:16 WIB

Mahasiswa Indonesia Ciptakan Wine Rasa Durian

anggur, wine, durian, mahasiswa, singapura

KBR68H – Francisca Taniasuri, mahasiswa National University of Singapore (NUS) asal Medan, Sumatera Utara, berhasil menciptakan inovasi baru dalam pembuatan wine (anggur). Anggur putih yang ia ciptakan ini berbahan dasar pepaya dan durian.

Proyek penelitian yang sudah Francisca jalani selama 3 tahun ini bermula karena kesukaannya pada buah durian. Akhir tahun lalu ketika mencoba anggur Perancis, mahasiswa jurusan NUS Food Science & Technology Programme ini lantas mencetuskan ide untuk mencampur wine dengan durian.

“Penelitian anggur durian ini cukup baru dan dapat disebut sebagai pilot study. Jadi akan banyak ada trial and error,” kata Francisca.

Ia mengadopsi proses fermentasi anggur tradisional, namun penggunaan bahan kimia sulfur dioksida sangat diminimalkan. Tak seperti pembuatan anggur pada umumnya yang menggunakan suhu tinggi, anggur tropis ini hanya dipanaskan dengan suhu yang sedang. Dengan proses ini, maka wine yang dihasilkan berwarna krem dengan cita rasa seperti mentega.

Dr. Liu Shao Quan, Asisten Profesor Food Science & Technology Programe mengatakan, memang ada kepercayaan bahwa memakan durian dengan alkohol secara bersamaan sangat berbahaya. “Studi terbaru mengatakan bahwa senyawa sulfur dalam durian berpotensi menyebabkan insiden yang fatal, akan tetapi setelah difermentasi, senyawa sulfur dalam durian akan berkurang secara signifikan, sehingga tidak akan menimbulkan masalah kesehatan,"ujarnya.

Selain durian, Crishtine Lee, mahasiswa 29 tahun di jurusan yang sama, dalam proyeknya menciptakan anggur dari pepaya. “Hingga saat ini belum pernah ada anggur pepaya. Padahal buah ini menjadi ciri khas daerah tropis. Jadi saya ingin ketika orang mencoba anggur ini, mereka langsung mengingat daerah Asia tropis,” kata Lee yang sudah menjalani proyeknya selama 5 tahun.

Mereka berharap kedua anggur ini bisa diterima dengan baik oleh para pecinta anggur tropis. Tugas mereka selanjutnya adalah meyakinkan konsumen dan pelaku industri bahwa anggur yang mereka buat aman, sehingga produk ini bisa dijual.(channelnewsasia)

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending