Bagikan:

Kudeta Militer, Presiden Morsi Menjadi Tahanan Rumah

Militer Mesir telah mengambil alih kekuasaan pemerintahan dari Presiden Mohamed Morsi dan menunjuk ketua Mahkamah Agung sebagai pemimpin baru sementara.

INTERNASIONAL

Kamis, 04 Jul 2013 10:41 WIB

Kudeta Militer, Presiden Morsi Menjadi Tahanan Rumah

kudeta militer, mesir, presiden morsi

KBR68H- Militer Mesir telah mengambil alih kekuasaan pemerintahan dari Presiden Mohamed Morsi dan menunjuk ketua Mahkamah Konstitusi sebagai pemimpin baru sementara. Dalam pidato yang disiarkan secara langsung melalui televisi, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengatakan  Morsi tidak berhasil mencapai tujuan rakyat dan gagal memenuhi tuntutan militer untuk berbagi kekuasaan dengan oposisi dan perwira militer Mesir. Adly Mansour, kepala Mahkamah Konstitusi negara itu, akan menggantikan Morsy sebagai presiden interim Mesir, kata El-Sisi.

Konstitusi negara telah ditangguhkan, dan Mansour akan "membangun pemerintahan yang kuat dan beragam," ujar El-Sisi. Pemilihan parlemen baru segera digelar, dan Mansour akan memiliki kekuatan untuk mengeluarkan deklarasi konstitusi sementara.

Pihak militer tidak secara terbuka mengomentari keberadaan Morsi saat ini. Tapi juru bicara Ikhwanul Muslimin, Gehad El-Haddad mengatakan kepada CNN presiden terguling berada di bawah "tahanan rumah"  di Kairo. Dia mengatakan beberapa anggota lingkaran dalam Morsy juga telah ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Meski digulingkan, Morsy tetap menantang dan bersikeras dia adalah presiden Mesir. Morsi mengatakan tetap terbuka untuk negosiasi dan dialog, dan ia menyerukan pendukungnya untuk menunjukkan damai. Tapi setidaknya delapan orang tewas dan lebih dari 340 terluka dalam bentrokan di seluruh negeri pada hari Rabu.

Morsi terpilih sebagai presiden pada Juni 2012. Tapi  popularitasnya terus  menurun drastis karena pemerintahannya dianggap telah gagal untuk menjaga ketertiban dan  menghidupkan kembali ekonomi Mesir. Kekacauan, termasuk serangan seksual terbuka pada perempuan di jalan-jalan Mesir, telah membuat takut wisatawan dan investor. Sementara lawan mengatakan aturan Morsi semakin otoriter. (CNN)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending