Bagikan:

Ketua MK Mesir Ditunjuk Jadi Kepala Negara Sementara

KBR68H, Washington - Panglima militer Mesir telah menangguhkan konstitusi negara itu dan menyatakan bahwa ketua mahkamah konstitusi Mesir telah ditunjuk menjadi kepala negara sementara.

INTERNASIONAL

Kamis, 04 Jul 2013 10:44 WIB

Author

Eva Mazrieva

Ketua MK Mesir Ditunjuk Jadi Kepala Negara Sementara

ketua mahkamah konstitusi, mesir, kepala negara sementara, presiden mursi

KBR68H, Washington - Panglima militer Mesir telah menangguhkan konstitusi negara itu dan menyatakan bahwa ketua mahkamah konstitusi Mesir telah ditunjuk menjadi kepala negara sementara.

Dalam pidato yang ditayangkan televisi Rabu malam, Kepala Angkatan Darat Abdul Fatah Khalil Al-Sisi mengatakan militer mengindahkan seruan rakyat Mesir, menyusul tuntutan pihak oposisi agar Presiden Mohamed Morsi mengundurkan diri dari kekuasaan.

Militer telah memberikan waktu 48 jam untuk menyelesaikan kebuntuan politik atau berisiko mendapat intervensi militer. Para pemimpin militer mengatakan akan menerapkan “peta jalan” bagi Mesir jika perbedaan antara pemerintah Islamis dan lawan-lawannya tidak terselesaikan selambatnya pukul 5 sore waktu setempat hari Rabu. Batas waktu itu berlalu tanpa terlihat adanya tindakan.

Ratusan ribu demonstran yang bersorak sorai berdesak-desakan di Lapangan Tahrir, Kairo hari Rabu menuntut agar Presiden Mohamed Morsi mengundurkan diri.

Salah seorang pengunjuk rasa, yang mengaku namanya Anita, mengatakan Morsi dan organisasi Ikhwanul Muslimin telah gagal dalam memerintah Mesir.

"Mereka tidak peduli dengan rakyat Mesir; mereka hanya peduli dengan jabatan presiden; menjadi presiden dan mengendalikan semuanya di negara ini. Jadi kami tidak lagi menginginkannya.”

Demonstran anti-Morsi menyerukan pemilihan umum dini.

Militer Mesir tadinya mengatakan kepada Morsi, yang terpilih menjadi presiden tanggal 30 Juni 2012, agar menyelesaikan perbedaan dengan oposisi politik selambatnya Rabu sore, atau militer akan menerapkan solusinya sendiri atas kebuntuan itu.

Para pendukung Presiden Morsi, terutama dari Ikhwanul Muslimin, menuduh militer berusaha melakukan kudeta. Mereka mengatakan akan membela Presiden Morsi sampai mati.

Mereka mengatakan "Allah adalah Juru selamat kami dan kepadaNya lah kami berpaling. Para syuhada kami akan masuk surga.”

Tetapi, Maha, seorang pengunjuk rasa anti-Morsi mengatakan waktunya bagi presiden dan Ikhwanul Muslimin telah habis.

"Dia tidak lagi berkuasa. Mereka tidak punya senjata – mereka hanya mengatakan punya senjata untuk menakut-nakuti kami, untuk menakut-nakuti rakyat di seluruh Mesir. Militer tidak akan mengizinkan mereka melakukan hal itu.”

Laporan-laporan media setempat mengatakan militer telah melarang Morsi dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin meninggalkan negara itu.

Para pejabat keamanan mengatakan pasukan dengan kendaraan lapis baja telah mengamankan studio televisi pemerintah di pusat kota Kairo.

Kementerian Dalam Negeri Mesir Rabu pagi memperingatkan bahwa polisi akan dengan tegas menanggapi setiap kekerasan setelah pertumpahan darah seminggu yang telah menewaskan hampir 40 orang, termasuk 18 orang dalam bentrokan semalam di dekat Universitas Kairo. (VOA)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending