Bagikan:

Hati-hati, Komentar Sarkasme di Media Sosial Bisa Dianalisis

KBR68H

INTERNASIONAL

Jumat, 05 Jul 2013 08:05 WIB

Hati-hati, Komentar Sarkasme di Media Sosial Bisa Dianalisis

komentar sarkasme, media sosial, bisa dianalisis, facebook

KBR68H – Perusahaan asal Perancis, Spotter mengembangkan teknologi yang dapat mengidentifikasi dan menganalisis komentar sarkasme (sinis) yang diposting secara online. Spotter bahkan mengaku bahwa alat tersebut memiliki akurasi hingga 80%.

Direktur Penjualan Spotter UK, Richard May mengatakan, kliennya adalah Komisi Uni Eropa, pengadilan Dubai, dan beberapa  home office. Lima tahun yang lalu, sistem seperti ini hanya bisa mendapatkan tingkat akurasi sekitar 50%.

Perangkat lunak berbasis algoritma ini menghasilkan laporan reputasi berdasarkan materi di media sosial dan tradisional. Materi yang dipantau dan dianalisis adalah materi yang tersedia dan diposting untuk publik.

Pemilik software menggunakan kombinasi linguistik, semantik, dan heuristik untuk membuat algoritma yang akan menghasilkan laporan reputasi online. Tapi tak menutup kemungkinan  hasil dari analisis ini diverifikasi ulang oleh analis manusia, bila klien meminta.

Algoritma ini telah dikembangkan untuk membaca berbagai tone (nada) dalam 29 bahasa termasuk Bahasa Cina, Rusia, Arab. “Ini hanyalah sistem otomatis. Tidak ada pembuktian kebodohan,” kata Richard.

Beberapa ahli mengatakan, alat ini akan mengalami beberapa kendala karena banyaknya perbedaan nuansa bahasa. Hal ini juga diakui Richard dalam satu kasus yang paling sering muncul, yakni komentar mengenai layanan yang buruk, misalnya penerbangan yang tertunda (delay).

“Salah satu klien kami, Air France sering sekali delay. Jika penumpangnya terkena delay, biasanya mereka akan ngetweet: ‘Terima kasih Air France yang sudah memperlambat perjalanan kami ke London selama 2 jam’. Padahal dalam arti sebenarnya mereka tidak ingin berterima kasih,” kata Richard.

Seorang humas sebuah Home Office mengatakan bahwa ia belum ingin berkomentar mengenai hal ini. Spotter sendiri mematok harga £ 1.000 per bulan untuk siapapun yang ingin menggunakan software tersebut. (BBC)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending