Bagikan:

Freelance Enterpreneur, Menjalani Bisnis Tanpa Tatap Muka

KBR68H - Penggalakan program Entreprenership di setiap negara terus dilakukan untuk menekan angka pengangguran.

INTERNASIONAL

Senin, 08 Jul 2013 16:52 WIB

Author

Rizki Triana

Freelance Enterpreneur, Menjalani Bisnis Tanpa Tatap Muka

freelance enterpreneuer, wirausaha, tanpa tatap muka

KBR68H - Penggalakan program Entreprenership di setiap negara terus dilakukan untuk menekan angka pengangguran. Enterprenership atau kewirausahaan dianggap dapat menjadikan seorang individu mandiri secara finansial. Seorang pemuda bernama Michael O’Sullivan, 3 tahun lalu hanyalah seorang penggangguran.

Hingga ia memutuskan untuk membuka sebuah bisnis bermodalkan 150 ribu rupiah hasil pinjaman dari pacarnya. Uang tersebut dipergunakan untuk membuat agensi media digital bernama Nizami Media. Awalnya ia menggunakan modal pertamanya untuk membayar web hosting selama satu bulan, lalu menantang dirinya untuk memperoleh 30 orang pelanggan dalam 30 hari. Ia memberikan web hosting secara cuma-cuma untuk pelanggan yang membeli website darinya.

Bisnis sederhana ini yang mengantar dirinya untuk memperoleh keuntungan hingga 750 juta rupiah dalam setahun. Hasil ini diperoleh karena ia menerapkan sistem freelance kepada seluruh karyawannya. Hingga saat ini terdapat 20 orang freelancer dari berbagai negara, mereka bertugas menjadi pengembang perusahaan, designer pengemasan, penanggung jawab sosial media, dll. Bahkan ia membuka kesempatan dalam situs PeoplePerHour, bagi freelancer yang ingin bergabung dalam waktu per jam.

Menurutnya, cara ini lebih efisien dibanding sistem kantor tradisional dan dapat mempermudah pengembangan bisnis. Contohnya, kita dapat memilih mempekerjakan freelancer dari daerah India, Pakistan atau China yang mempunyai standart upah lebih rendah dibandingkan pekerja dari Eropa dan Australia.

Mempunyai pekerja dari berbagai negara di dunia juga akan membuat perusahaan kaya akan ide dari berbagai sudut pandang. Sehingga hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh . Selain itu, perbedaan zona waktu antar negara menjadikan perusahaan anda dapat bekerja selama 24 jam per hari.

"Skype Video atau Google Hangouts memberikan keuntungan sendiri terhadap komunikasi personal, dengan biaya yang relatif murah, aplikasi ini sudah memenuhi kebutuhan komunikasi perushaan.” Ujar Michael. (Dailymail)

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending