KBR68H – Serangkaian kasus perampokan bersenjata di sekitar Kuala Lumpur membuat sebagian besar warga Malaysia resah. Pihak berwenang menduga banyaknya kejahatan ini adalah dampak dilepaskannya 1.400 tahanan pada 2011 lalu.
Keresahan warga terlihat dari banyaknya restoran dan tempat makan di Kuala Lumpur yang menyewa tenaga keamanan swasta lengkap dengan senapan dan tongkat. Mereka menjaga keamanan supaya pelanggan restoran bisa tetap makan dengan tenang. Hal ini dipicu karena banyaknya kasus perampokan bersenjata yang terjadi akhir-akhir ini.
Atas rentetan kasus kriminal yang terjadi, polisi dan Kementrian Dalam Negeri Malaysia menyalahkan kebijakan pemerintah. Pada 2011 lalu, pemerintah telah mencabut peraturan darurat mengenai penahanan tersangka kriminal tanpa proses pengadilan. Hal ini membuat lebih dari 1.400 tahanan dibebaskan.
Situasi ini membuat Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengeluarkan kampanye zero-crime setelah menduduki jabatan yang kedua kalinya pada bulan Mei lalu. Kementrian Dalam Negeri juga sedang merancang undang-undang baru yang akan memudahkan pelaku kriminal untuk dipenjara.
Sebagian besar warga khawatir jika 9000 lebih polisi lapangan Malaysia tidak bisa menekan tingkat kejahatan kriminal, meskipun pihak berwenang mengatakan bahwa tingkat kejahatan di Malaysia kini dalam penurunan. (channelnewsasia)
Editor: Suryawijayanti